PWMU.CO – Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial (MPKS) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah periode 2022-2027 mengadakan silaturrahim daring seluruh pengurus, Jumat (3/3/2023).
Mulai Dewan Pakar, pengurus dari ketua, Wakil Ketua, Sekretaris dan Wakilnya, Bendahara dan Wakilnya serta seluruh anggota menghadiri pertemuan ini. Acara ini dibuka dan dimoderatori oleh Sekretaris Dr Faozan Amar SAg MM.
Ketua MPKS PP Muhammadiyah Dr Mariman Darto MPsi mengungkapkan banyak harapan menjulang, ini sebagai sebuah semangat awal sekaligus sebagai modal sosial bagi pengurus untuk berkiprah lebih baik dan maju.
“Salah satu harapan yang paling penting adalah semangat melakukan transformasi melalui semangat memodernisasi manajemen,” ungkapnya.
Dia memaparkan baik bagi lembaga kesejahteraan sosial anak (LKSA), maupun pelayanan di luar LKSA. Transformasi juga penting dilakukan untuk akselerasi kemandirian keluarga, komunitas dan LKSA, serta advokasi terhadap berbagai kasus penyandang masalah sosial.
Masalah kesejahteraan sosial memang tidak pernah habis. Apalagi kondisi krisis seperti sekarang ini. Muhammadiyah melalui MPKS perlu meningkatkan kuantitas dan kualitas pekerja sosial Muhammadiyah.
“Ini sangat mendesak. Keberadaannya sangat penting terutama di tingkat cabang dan ranting Muhammadiyah,” ungkapnya.
Tingkatkan Profesionalitas
Mariman Darto menegaskan melalui perguruan tinggi Muhammadiyah (PTM), khususnya program kesejahteraan sosial perlu berintegrasi dalam meningkatkan profesionalitas dari pekerja sosial.
“Sertifikasi terhadap profesi pekerja sosial muhammadiyah sangat penting dan perlu segera dilakukan. Kemandirian dan tata kelola Amal Usaha Bidang Sosial (AUMSos) juga menjadi sorotan dari diskusi perdana ini.”
Dalam pertemuan daring ini hadir pula Dewan Pakar yaitu Dr (HC) dr Sudibyo Markus MBA, Ir Sularno Dr Ati Kusmawati, Badrun Sustyo PhD, dan Dr Moh Tohirin Hasah.
Pada akhir pertemuan Dr dr Sudibyo Markus menyampaikan kepada pengurus untuk melakukan program yang fokus pada Sistem Gerakan, Organisasi dan Kepemimpinan, Jaringan serta Sumberdaya sebagai bagian dari visi-misi Muhammadiyan 2022-2027.
“Penekanan pada profesionalitas pengurus dan pengelola AUMSos.”
Beberapa harapan yang disampaikan oleh pengurus. Faji Hidyatullah MAP menyampaikan melalui MPKS mampu untuk lebih memberdayakan teman-teman disabilitas dengan ketentuan yang sudah ada.
Sementara Zainal Abidin menuturkan MPKS menjadi leading sector dalam penguatan pelayanan kesejahteraan sosial di Indonesia secara umum dan khususnya di Muhammadiyah pada kelompok sasar rentan (anak, disabilitas, lansia, ibu hamil).
Selain itu, lanjutnya, bisa mendorong secara aktif sumbangsih kebijakan-kebijakan inklusif kesejahteraan sosial di pemerintah maupun luar negeri dengan internalisasi nilai-nilai Islam universal. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.