Rangkai 1000 Stik Es Krim, Siswa Spemdalas Bikin Menara Eiffel, liputan kontributor PWMU.CO Gresik Ichwan Arif
PWMU.CO – Siswa kelas IX SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik, Jawa Timur merangkai 1000 stik es krim dalam Gelar Karya Ujian Praktik (Uprak) di Andalusia Hall, Jumat (3/3/2023).
Mengangkat tema Challenge Your Self and be The Best siswa adu kreativitas dan inovasi dalam ajang kreasi seni. Mulai dari tari, menyanyi, lukis, dan dan juga prakarya.
Siswa kelas IX B M Fabiandra Putra Kiransyah beserta kelompoknya membuat Menara Eiffel dari stik es krim dengan ketinggihan 1 meter lebih.
“Sebeneranya ini adalah tugas pelajaran fisika dengan materi membuat kreasi dari bahan yang mudah didapat. Pada waktu itu ada kepikiran membuat menara dengan merangkai stik es krim. Keren mungkin ya kalau bisa bikin menara tersebut,” ujarnya usai pelaksanaan Gelar Karya Uprak.
Dia memaparkan untuk bisa membuat menara ini, butuh waktu sekitar 5-6 hari. Dia dan teman sekelompok melakukan pembuatan mulai pukul 13.00-16.00.
“Saat Uprak, siswa kelas IX pulang setengah hari. Jadi waktu setelah dhuhur sampai ashar saya pakai untuk membuat manara ini,” ungkapnya.
1000 Es Krim
M Fabiandra Putra Kiransyah menjelaskan dalam pembuatan menara ini membutuhkan 1000 stik es krim dan 12 buah lem tembak.
“Jadi, perlengkapan dan alat inilah yang harus kami siapkan untuk bisa membuat menara ini dengan baik,” tuturnya.
Bagian tersulit dalam pembuatan menara ini, lanjutnya, adalah saat membuat kaki menara. Kaki menara harus kuat dan seimbang sehingga berdirinya menara bisa sama dan kokoh.
“Membuatnya ini gampang-gampang susah. Kalau membuatnya menceng, maka berdirinyanya menara juga menceng sehingga butuh waktu agak lama dalam membuat kaki-kaki menara ini,” tambahnya.
Untuk lebih menarik, sambungnya, menara ini juga diberi variasi berupa lampu kerlap-kerlip. Di bagian puncak menara juga diberi lampu sebagai penanda pesawat supaya tidak menambrak menara.
“Ya, seperti bangunan-bangunan tinggi lainnya, menara ini juga diberi variasi berupa lampu untuk menghindari saat ada pesawat yang terbang,” pungkasnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni.