Logo Musyda Bondowoso Angkat Khazanah Lokal Kawah Ijen dan Kopi, Liputan Kuswantoro
PWMU.CO – Musyawarah Daerah (Musyda) Ke-10 Muhammadiyah Bondowoso akan digelar di Kompleks Pusat Dakwah Masjid Al Huda Bondowoso, Ahad (12/03/2023)
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Bondowoso Muhammad Malik SAg mengungkapkan,permusyawaratan tertinggi Muhammadiyah tingkat kabupaten kota ini mengambil tema Membumikan Islam Berkemajuan Memajukan Bondowoso.
“Selain tema, kami juga mengangkat kekhasan Bondowoso melalui logo Musyda. Dan itu sudah kita sepakati bersama antara panitia penyelenggara dan unsur pimpinan,” ujarnya ketika di hubungi PWMU.CO melalui WhatsApp, Selasa (7/3/2023).
Menurutnya, logo tersebut memiliki makna atau filosofi menyangkut keberadaan Muhammadiyah dan Kabupaten Bondowoso. “Kita lihat pada logo tersebut terdapat angka 10 yang menunjukkan Musyda yang kita selenggarakan saat ini adalah yang ke-10,” terangnya.
Dia menambahkan pada angka 10 itu terdapat nol yang diidentikkan dengan bentuk biji kopi. “Ini filosofinya Bondowoso merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur yang menghasilkan produksi kopi. Kita tahu di sekitar Kawah Ijen, di Desa Sumberingin ada perkebunan kopi yang cukup luas,” ungkap dia.
Soal gambar gunung menurutnya itu sebagai simbol Bondowoso dikelilingi oleh pegunungan dan salah satunya gunung dengan sebutan Kawah Ijen.
Tempat ini sebagai salah satu destinasi wisata yang menarik minta kalangan domestik maupun luar negeri. “Kita tahu di sana ada blue fire atau yang sering disebut api biru yang tak pernah padam sebagai salah satu ciri khas,” ujarnya.
“Dan pada saat ini Pemerintah Kabupaten Bondowoso juga mengembankan yang namanya Ijen Geopark. Jadi gambar gunung di logo tersebut mengindikasikan Bondowoso menjadi destinasi wisata nasional,” tambahnya.
Kemudian, lanjut dia, di balik gunung dan angka 10 ada sinar mentari. “Itu menujukan Muhammadiyah bersinar, menyinari apa yang di kabupaten Bondowoso. Artinya sang surya bersinar di Bumi Ki Ronggo, yang merupakan salah satu pembabat alas keberadaan Kabupaten Bondowoso,” terang Muhammad Malik. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni