Old Crack dan Young Crack PDM Lamongan 2022-2027; Oleh Prima Mari Kristanto
PWMU.CO – Musyawarah Daerah (Musyda) Muhammadiyah Kabupaten Lamongan telah usai. Selain merumuskan agenda dakwah lima tahun ke depan, telah terpilih 13 orang Anggota Pimpinan DaerahMuhammadiyah Lamongan 2022-2027.
Delapan wajah baru tapi lama akan dibimbing oleh lima orang senior yang telah malang-melintang sebagai Anggota PDM Lamongan periode sebelumnya. Delapan wajah baru yang mendapat amanah hakikatnya merupakan wajah-wajah lama yang telah malang melintang dalam kegiatan dakwah Muhammadiyah Lamongan.
Terpilihnya delapan wajah baru tidak terlalu mengejutkan dilihat dari track record mereka serta kontribusinya dalam dakwah Muhammadiyah Lamongan.
Yang mengejutkan justru terpilihnya jajaran old crack alias jagoan-jagoan tua dalam jajaran Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lamongan. Dari rilis PWMU.CO tentang profil ANGGOTA Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lamongan yang terpilih paling senior kelahiran tahun 1946 dan termuda kelahiran tahun 1976. Antara tahun 1946 sampai dengan 1976 rentang waktu selama 30 tahun antara usia yang paling senior dan paling junior menunjukkan dinamika organisasi yang dinamis, menarik. Wajah-wajah baru dan usia muda boleh mendominasi, tetapi para senior ternyata masih punya basis pendukung yang solid.
“Para senior yang tetap berkiprah menjadikan pengalaman mereka sebagai unggulan. Sedangkan para junior seringkali memiliki latar belakang pendidikan yang lebih baik, update dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.”
Jajaran usia unsur pimpinan PDM Lamongan terpilih barangkali mencerminkan usia para pemilik suara yang menggunakan hak pilih mereka. Para pemilik suara bisa dipastikan membawa aspirasi warga persyarikatan di cabang, ranting, dan organisasi otonom masing-masing. Komposisi yang bisa disebut ideal di mana para senior masih diberi tempat dan para yunior mulai diberi tempat.
Paduan senior dan junior sebagai cermin suksesnya kaderisasi pada kalangan senior dan junior. Para senior yang tetap berkiprah menjadikan pengalaman mereka sebagai unggulan. Sedangkan para junior seringkali memiliki latar belakang pendidikan yang lebih baik, update dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pengalaman dan keilmuan penting dipadukan untuk menghasilkan konsep Islam Berkemajuan yang modern tanpa menghilangkan kearifan lokal.
Muhammadiyah Lamongan memiliki jejak kearifan lokal yang unik dan menarik. Keunikannya antara lain banyak aktivis Muhammadiyah di tingkat wilayah dan daerah lain, bahkan di luar negeri hasil didikan Muhammadiyah Lamongan. Kalangan terdidik asal Lamongan yang sebagian besar tidak kembali ke Lamongan, tidak mengurangi semangat kader yang “tertinggal” di Lamongan untuk memajukan persyarikatan.
Kearifan lokal warga Muhammadiyah yang ulet, kadang “nekat” sukses menghasilkan amal-amal usaha unggulan tidak kalah dengan daerah lain kategori kota besar dan pendidikan seperti Surabaya, Malang, Jember, Kediri, Sidoarjo dan sebagainya.
Jalankan 7 Program Strategis
Anggota PDM Lamongan periode 2023-2027 tidak lebih dari turunan pimpinan tingkat pusat dan wilayah yang telah merumuskan program-program strategis hasil Muktamar Surakarta 2022. Paduan senior dan junior tampak siap menjalankan program strategis hasil muktamar meliputi, pertama peneguhan paham keislaman dan ideologi Muhammadiyah. Kedua, penguatan dan penyebarluasan pandangan Islam Berkemajuan. Ketiga, memperkuat dan memperluas basis umat di akar rumput.
Keempat, mengembangkan AUM unggulan dan kekuatan ekonomi. Kelima berdakwah bagi milenial, generasi Z dan generasi Alpha. Keenam reformasi kaderisasi dan diaspora kader ke berbagai lingkungan dan didang kehidupan. Ketujuh, digitalisasi dan intensitas internasionalisasi Muhammadiyah.
Tujuh agenda hasil Muktamar Surakarta 2022 yang menjadi garis besar segenap pimpinan Muhammadiyah termasuk PDM Lamongan terpilih. Peneguhan tujuh agenda yang oleh pimpinan pusat ini dianggap penting karena ditengarai banyak kader dan anggota yang tidak sejalan dengan ideologi Persyarikatan.
“Sebagai organisasi sosial-keagamaan—dan bukan parpol—warga dan pimpinan Muhammadiyah selayaknya tidak disibukkan pada isu-isu yang bukan bidangnya seperti isu politik.”
Pedoman ideologi persyarikatan telah lengkap terangkum dalam manhaj tarjih, Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah, Kepribadian Muhammadiyah, Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah, Gerakan Jamaah Dakwah Jamaah, Khittah Muhammadiyah, Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah, Dakwah Kultural, Pernyataan Abad Kedua, Negara Pancasila Darul Ahdi Wa Syahadah, dan lain-lain.
Sebagai organisasi sosial-keagamaan—dan bukan parpol—warga dan pimpinan Muhammadiyah selayaknya tidak disibukkan pada isu-isu yang bukan bidangnya seperti isu politik. Memasuki tahun politik 2023 hingga 2024 menjadi tantangan PDM Lamongan bisa bermain apik dan cantik tanpa “off-side” di tengah trik para pemain politik yang mencoba memanfaatkan Muhammadiyah. Pengalaman para senior yang kenyang asam garam menjaga marwah persyarikatan dari tarik menarik kepentingan politik menjadi sangat berharga.
Sejak berdiri di tahun 1923 komunitas menjadi nyawa Muhammadiyah di desa maupun kota dengan masjid dan ranting sebagai pusat gerakannya. Dalam mengemban misi ini anggota Persyarikatan diharapkan mengubah pendekatan dakwahnya agar dakwah Muhammadiyah masuk, melekat dan diterima di semua segmen lapisan masyarakat.
“Old Crack bersama jagoan-jagoan junior sebagai perpaduan ideal antara pengalaman, ketenangan dan keilmuan mutakhir sarat teknologi ibarat busur dan anak panah.”
Amal usaha sebagai ciri khas Muhammadiyah perlu dibangunkan peta jalan untuk memajukan keunggulan dan kualitas setiap AUM. Dalam bidang ekonomi, Muhammadiyah diharapkan menjadi pelaku yang turun ke lapangan, menggerakkan sektor UMKM, koperasi sampai korporasi, pertanian, perkebunan, perdagangan, jasa, keuangan dan lain-lain.
Generasi milenial, Z dan alpha dalam piramida penduduk Indonesia sangat tinggi, menurut Sensus Penduduk Indonesia tahun 2020, jumlah generasi ini total 173,48 juta jiwa atau 64,69 persen dari total penduduk. Unsur PDM Lamongan dari kalangan yunior diharapkan bisa memasuki segmen ini dengan tepat sasaran, efektif dan efisien.
Tiga generasi baru tersebut menurut penulis Israel Youfal Noah Harari menjadi bagian dari generasi “Homo Deus”, yaitu generasi yang menjadikan teknologi, artificial intelligence dan revolusi bioteknologi yang canggih sebagai dewa sehingga bila tidak tersentuh oleh pendidikan nilai agama yang benar dapat menjadi generasi sekuler, liberal yang jauh dari agama.
Muhammadiyah Lamongan perlu menempatkan kader-kadernya yang berintegritas dan berkeahlian tinggi di berbagai aspek kehidupan, berfastabiqul-khairat dengan berbagai pihak dalam mengisi ruang struktur dan ekosistem kehidupan. Reformasi kaderisasi Muhammadiyah untuk mempersiapkan diaspora kader di berbagai struktur dan lingkungan di luar maupun ke dalam, sehingga gerakan Islam Berkemajuan mengalami perluasan melalui peran para kadernya.
Peran PDM yunior atau wajah baru sangat penting dalam melaksanakan agenda digitalisasi yang merupakan keniscayaan bagi Muhammadiyah saat ini dan ke depan. Proses digitalisasi sepaket dengan gerakan literasi untuk mencerdaskan, memajukan, dan mencerahkan kehidupan umat, bangsa, dan kemanusiaan.
Tujuh agenda turunan dari hasil Muktamar Muhammadiyah ke-48 Surakarta semoga bisa dituntaskan jajaran PDM Lamongan bersama seluruh kader dan simpatisan dalam lima tahun ke depan. Old Crack bersama jagoan-jagoan junior sebagai perpaduan ideal antara pengalaman, ketenangan dan keilmuan mutakhir sarat teknologi ibarat busur dan anak panah yang siap ditarik membidik sasaran-sasaran mewujudkan Islam Berkemajuan mekar di bumi Lamongan. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni