Sebuah Kejutan Ikut Melepas Mahasiswa PLP UMG dari Mimdaka, Liputan Musyrifah Kontributor PWMU.CO Gresik.
PWMU.CO – MI Muhammadiyah 2 Karangrejo (Mimdaka), Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, menggelar acara penutupan program Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) mahasiswa semester V Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG), Kamis (2/3/2023).
Kegiatan yang diadakan di Perpustakaan Taman Ilmu Mimdaka ini dihadiri oleh guru Mimdaka, sembilan mahasiswa PLP, dan dosen pembimbing dari UMG.
Sembilan mahasiswa UMG tersebut: Salwa Farodisa, Yenny Nur Andini, Nabila Cintania Shaputri, Citra Putri Rosdianan, Ila Nur Aeni, Nur Wahyuni Waafiyah, Gilang Suryani Putri Al Fitri, Sinta Nuria Rahmawati, dan Sri Indah Wati.
Koordinator PLP Salwa Farodisa menyampaikan permohonan maaf jika selama pengabdian di Mimdaka ada kekurangan dan kekhilafan. “Karena kita masih dalam tahap belajar dan belum berpengalaman, tentunya masih ada hal-hal yang kurang sempurna selama kita mengikuti program ini,’’ jelasnya.
Ucapan terima kasih juga, sambungnya, kami sampaikan karena Mimdaka telah memberi tempat dan ruang yang menurut kami sangat bagus untuk program ini.
“Kesempatan untuk PLP di Mimdaka sangat luar biasa, tingkah cerdas dan lucu anak-anak, ada yang rewel, ada yang sedikit ribut itu hal yang wajar, kami sangat bersyukur dari situ kami ambil pengalaman bagaimana mengajar dan mendidik anak-anak seusia sekolah dasar,’’ tambahnya.
Menurutnya, banyak ilmu yang didapatkan di Mimdaka. “Mungkin sebelumnya teman-teman belum pernah terjun langsung mengajar namun mungkin saat kita di Mimdaka bisa sebagai bahan belajar untuk kita, saat nanti terjun di masyarakat,’’ ujar gadis kelahiran Gresik ini.
Harus Selalu Mengingat Mimdaka
Dosen Pembimbing PLP UMG Afakhrul Masub Bakhtiar MPd mengatakan guru Mimdaka sama seperti guru kami. “Kami bisa berada di kampus karena guru, dan saya itu kalau mengunjungi guru SD/MI selalu menangis, karena guru-guru semasa kecil itu yang paling berjasa,’’ kenangnya.
Silaturahmi itu penting, tambahnya, maka saya harapkan nanti anak-anak walaupun sudah lulus program ini, jika melewati Mimdaka bisa silaturahmi atau mampir. “Kalian harus ingat tempat ini adalah sebagai latihan kalian mengajar sebelum mengabdi pada masyarakat,’’ ujarnya.
Menurutnya, Mimdaka ini terletak di daerah yang di masa depan menjadi daerah industri. “Beberapa lokasi sudah menjadi tempat industri. Banyak perumahan di sekitar Mimdaka. Saya yakin Mimdaka menjadi tempat yang disukai dan diminati masyarakat di sekitar Mimdaka khususnya,’’ tuturnya.
“Semoga Mimdaka akan mencetak generasi yang berkualitas. Sekolah yang berada di desa namun sudah mencapai kemajuan yang luar biasa, alumninya pasti menjadi orang-orang sukses semua,’’ ucapnya.
Harapan kami mahasiswa PLP UMG tahun ini mendapat pengalaman yang luar biasa selama di Mimdaka. “Pastinya banyak kendala yang dihadapi, namun kendala itu yang nanti akan menjadi bekal hidup mandiri, baik di rumah, di kampus, atau di masyarakat,’’ paparnya.
Afak–panggilan akrabnya–menyampaikan ucapan terima kasih kepada keluarga besar Mimdaka. “Ustadz-ustadzahnya yang telah membimbing selama mengikuti program ini, sehingga pengalaman yang didapat akan menjadi pembelajaran di kemudian hari,’’ ujar pria kelahiran Gresik ini.
Saling Memberi Kejutan
Kepala Mimdaka Tineke Wulandari ST mengucapkan terima kasih kepada UMG yang telah memilih Mimdaka sebagai mitra dalam kegiatan PLP tahun 2023 ini. “Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan, baik dari segi pelayanan, sikap anak-anak atau mungkin ada sikap ustadz-ustadzah Mimdaka yang kurang berkenan,’’ ujarnya.
Saya bersyukur, tambahnya, teman-teman mahasiswa PLP sangat terbuka, saling sharing. “Sehingga memudahkan kami untuk menyiapkan apa yang mereka butuhkan,’’ tambah ibu dua anak ini.
“Temukan strategi yang bagus untuk menaklukkan karakter anak-anak Mimdaka yang luar biasa, atau mungkin nanti saat sudah menjadi guru dimanapun karena semua anak itu luar biasa,” Pesan Ike-panggilan akrabnya.
Untuk hal yang baik bisa dijadikan contoh dan bisa dibawa keluar, imbuhnya, jika menemukan hal yang kurang baik. “Silakan menyampaikan ke kami sebagai bahan untuk kritik dan saran agar kami bisa memperbaiki,’’ ungkapnya.
Selain itu, tambah ibu kelahiran Sidoarjo ini, bersyukur hari ini banyak kejutan. “Saya tidak tahu kalau teman-teman PLP sudah mempersiapkan segala sesuatu dengan lengkap, nasi tumpeng dan minumnya,’’ terangnya.
Ike kemudian mengambil map yang berisi album foto seluruh peserta PLP bersama ustadz-ustadzah Mimdaka saat pembukaan yang sudah dicetak dan membagikannya satu persatu kepada mahasiswa PLP.
“Saya juga harus memberi kejutan lain yang mungkin teman-teman PLP belum tahu. Silakan simpan kenangan ini. Jika ada yang kurang berkenan kami mohon maaf. Terima kasih semoga apa yang kita lakukan menjadi bermanfaat bagi kita semua,’’ harapnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni