Berkah Musyda, Dapat Foto Langka sampai Pelukan Hangat; Liputan Kontributor PWMU.CO Jember Humaiyah.
PWMU.CO – Seorang ibu berkaca mata dan berseragam Aisyiyah duduk sendirian sambil memperhatikan lalu lalang peserta Musyawarah Daerah (Musyda) di depan Mushala Pondok Tahfidz Bambu Kuning. Tepatnya di Jalan Teratai 11 Tanggul, Jember, Jawa Timur. Saya menghampirinya, Ahad (26/2/2023).
Sambil menunggu hasil penghitungan suara Musyda Ke-11 Aisyiyah Jember, saya mengajaknya berfoto bersama. “Mari Bu, foto bersama ibu-ibu Aisyiyah Tanggul,” ajak saya. Ibu berkaca mata itu kembali tersenyum. Saya lantas memperkenalkan diri.
Setelah sata mengenalkan diri, dia justru terkejut. Sambil mengulang nama, saya kembali menyebutkan namasaya . “Sepertinya saya sering dengar atau baca nama itu,” sahut ibu yang kemudian baru saya ketahui sebagai Dra Hj Farida Muwafiq, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur.
Saya mengiyakan lalu memberi tahu sering menulis di PWMU.CO. “Saya juga ada di grup Dai Komunitas LDK 2022,” jelas saya. Ini pertemuan pertama saya secara langsung dengannya setelah sering membaca postingannya di grup Lembaga Dakwah Khusus (LDK). Kami akhirnya berpose, mengambil foto momen langka itu.
Tak hanya itu, Musyda kali ini juga memberi kenangan tersendiri. Kala bertemu, beberapa aktivis Aisyiyah masih seakan tak percaya saya hadir di acara itu. “Ini Mbak Hum? tanya Zain, aktivis Aisyiyah dari Kalisat. Saya mengangguk sambil tersenyum.
“Ya Allah Mbak, sudah sehat?” tanyanya lagi, lalu memperkenalkan dirinya, “Saya Bu Zain dari Kalisat yang tadi malam WA Mbak Hum.” Sekali lagi saya mengangguk.
Dia pun menghujaniku dengan ciuman dan pelukan hangat. Begitu juga dengan aktivis Aisyiyah lainnya. Mereka seolah masih tak menduga saya masih hidup setelah September 2022 lalu menjalani operasi angkat kandungan dan pecah pembuluh darah di otak.
Aisyiyah seperti rumah kedua saya. Betapa nyaman dan merasa semakin bermanfaat berada di dalamnya! (*)
Editor Mohammad Nurfatoni/SN