Dua Kejutan di Musyda Aisyiyah Kota Malang; Liputan Kontributor PWMU.CO Malang Reni Nur Farida.
PWMU.CO – Ada keharuan dan kejutan usai pemilihan secara evoting di Musyawarah Daerah (Musyda) Ke-7 Aisyiyah Kota Malang, Ahad (5/3/2023). Hasil rekapan tim IT dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan panitia pemilihan ([anlih) menghasilkan 10 Calon Anggota PDA dengan perolehan suara tinggi.
Mereka ialah Dra Sri Herawati (81 suara), Fauziyah SPd (70 suara), Dra Ruly Narulita MAP (61 suara), Dra Lu’luatul Ummah (53 suara), Uzlifah SS (53 suara), Lailatul Fithriyah Azzakiyah SHI MPdI (50 suara), Dr dr Irma Suswati MKes (43 suara), Jihan Mawaddah SPd (31 suara), Baroya Milashanty SE MM (29 suara), dan Tinuk Dwi Cahyani SH SHI MHum (29 suara).
Anggota Panlih Reni Nur Farida SPdI MPd–menggantikan Ketua Panlih Uzlifah SS yang berhalangan hadir karena mendapat tugas dari PP Aisyiyah–mengumumkan hasil penghitungan suara itu. Setelah itu Roya, panggilan akrab Baroya Milashanty yang mendapat suara terbanyak ke-9, menyampaikan ketidaksediaannya kepada para anggota Musyda.
“Saya tidak bersedia masuk pada 9 formatur terpilih karena saya akan tugas belajar S3. Terima kasih atas kepercayaannya. Mohon maaf yang sebesar-besarnya,” ujar Roya.
Pernyataannya mengagetkan semua anggota Musyda maupun panlih. Sebab, jika urutan ke-9 tidak bersedia maka otomatis urutan di bawahnya, yaitu urutan ke-10 yang harus naik. Ialah Tinuk Dwi Cahyani SH SHI MHum. Ketua Panlih akhirnya mengesahkan 9 nama tersebut menjadi formatur.
Anggota Terpilih Tak di Lokasi
Sembilan Anggota PDA terpilih dipersilakan Ketua Panlih untuk berkoordinasi menentukan ketua dan sekretaris. Tapi mereka harus menunda beberapa saat karena dua di antara 9 orang itu tidak berada di tempat Musyda. Yaitu Uzlifah SS dan Tinuk Dwi Cahyani SH SHI MHum.
Uzlifah, calon tetap urutan ke-5, sedang berada di Bandung. Dia menjalankan amanah persyarikatan mewakili Pimpinan Wilayah Aisyiyah Jawa Timur ikut pelatihan Sertifikasi Pembimbing Haji Wanita. Alhasil panlih menghubunginya lewat telepon.
Panlih lega dan bersyukur Uzlifah menyatakan kesediaannya. “Saya yang dari kecil dicetak menjadi kader persyarikatan siap menerima amanah ini. Dengan mengucapkan bismillah, saya bersedia,” ujarnya dengan suara serak, dia menahan tangis.
Begitu juga dengan Tinuk Dwi Cahyani SH SHI MHum. Saat terpilih, Tinuk sedang menjalani amanah lain sebagai mahasiswa S3 di Negeri Jiran Malaysia. Saat Panlih menghubungi dan menginformasikan namanya masuk 9 formatur terpilih, spontan dia menangis dan terkejut.
Tinuk menyampaikan dirinya merasa kaget, terharu, dan tak percaya. Sambil menangis, dia menjawab pertanyaan Panlih tentang kesediaannya. “Bismillah, saya bersedia menjadi formatur terpilih. InsyaAllah saya akan banyak belajar dan menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya,” imbuhnya.
Sehari setelah pelaksanaan Musyda, Panlih sempat menanyakan apa yang dia rasakan setelah mendapat kabar terpilih di 9 Anggota PDA Kota Malang. Tinuk mengaku bingung dan awalnya tidak tahu tugas formatur.
“Karena tidak banyak waktu untuk berpikir, tidak ada yang diminta pertimbangan, saya harus memutuskan sendiri. Semoga tepat ya Allah keputusan saya ini,” terangnya.
Tinuk sungguh terkejut menerima hasil pemilihan itu tetapi karena dia juga seorang aktivis, maka amanah itu juga dia terima dengan lapang dada. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni/SN