Haedar Nashir Resmikan RS Muhammadiyah Ke-121: RSU Unmuh Jember, liputan kontributor Jember Muhammad Fajar Al Amin
PWMU.CO – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Dr H Haedar Nashir MSi meresmikan Rumah Sakit Umum (RSU) Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Jember, Jawa Timur, Jl. Wolter Monginsidi No 91 Kranjingan, Sumbersari, Jember, Jawa Timur, Sabtu (11/3/2023).
Sebelum meresmikan, dengan penuh rasa syukur Prof Haedar mengucapkan selamat atas berdirinya RSU Unmuh Jember dalam waktu 1,5 tahun.
“Tasyakkur bi ni’mah atas selesainya pembangunan RSU ini. Ini merupakan rumah sakit Muhammadiyah yang ke-121, insyaallah nanti akan dibangun juga rumah sakit di Jayapura sebagai rintisan untuk membangun kesehatan bangsa di bumi Papua. Doakan semoga berjalan lancar,” ucapnya.
Haedar juga mengucapkan selamat atas milad Unmuh Jember. “Tahniah untuk milad ke-42 Unmuh Jember,” tambahnya.
Dia juga berpesan agar RSU dan Unmuh Jember agar dikelola dengan baik, sesuai dengan spirit Muhammadiyah, yakni menghadirkan Islam yang berkemajuan.
Muhammadiyah Membangun Peradaban
Menurut Prof Haedar, Muhammadiyah selalu membangun dan membangun. Tidak hanya bangunan fisik atau amal usaha di bidang pendidikan, kesehatan, dan pelayanan sosial, tapi ada roh, ada jiwa di dalamnya. Yakni untuk menghasilkan dan membuktikan bahwa Islam sebagai agama yang membangun peradaban maju. “Itulah Islam berkemajuan,” ujarnya.
Haedar mengatakan, kita sudah sering melafalkan dan mengutip ayat-ayat dalam al-Quran seperti ayat pertama yang turun, kita juga sering mengutip surat al-Qasas ayat 77, atau ayat yang menjadi inspirasi berdirinya Muhammadiyah Ali Imron 104.
“Dan sesungguhnya semua ayat-ayat tersebut menunjukkan bahwa Islam hadir untuk membangun peradaban dunia yang bersambung dengan akhirat, di mana peradaban itu harus di atas peradaban yang lain. Dan peradaban itu harus mencerahkan dan mencerdaskan peradaban yang lain,” terangnya.
Dunia-Akhirat Tak Terpisahkan
Haedar mengatakan, sebagai bukti, dengan hadirnya Nabi Muhammad SAW di jazirah Arab dalam tempo 23 tahun, mengubah masyarakat jahiliah menjadi al-madinah al-munawarah, inspirasi itulah yang kemudian melahirkan Muhammadiyah.
Sehingga Muhammadiyah bukanlah gerakan agama semata, tetapi juga gerakan yang membangun kehidupan atas nama Islam, maka aspek ibadah, akidah, akhlak, dan muamalah duniawiah, dalam pandangan Muhammadiyah adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan.
Jadi ketika kita bangun RSU ini, kata Prof Haedar, ketika kita bangun Unmuh Jember, ketika kita bangun seluruh RS, atau ketika kita bangun seluruh universitas, ketika kita bangun seluruh fasilitas pelayanan, ketika bangun gerakan kemanusiaan, bahkan gerakan perempuannya, ala kulli hal, semuanya itu lahir dari Islam itu sendiri, lahir dari spirit diniah.
Itulah yang menyatukan dimensi diniah dengan urusan dunia. Dan dalam konteks itulah Muhammadiyah tidak ada jalan lain mempraktikkan itu semua kecuali dengan amal.
Maka ketika Kiai Dahlah mengajarkan al-Maun sampai tiga bulan, yang setelah diprotes muridnya barulah bangun kesadaran pada muridnya. “Kalau kamu paham, kenapa kamu diam, ambil itu orang miskin, ambil anak yatim, ambil mereka yang tidak berpendidikan untuk dibina oleh Muhammadiyah. Maka lahirlah, rumah sakit, pelayanan sosial, lembaga pendidikan, dan yang lainnya,” paparnya
Di akhir sambutan dia berpesan mudah-mudahan, keberadaan rumah sakit ini dan seluruh amal usaha Muhammadiyah, termasuk di Jember, akan semakin memperkokoh integrasi nasional.
“Dan lebih dari itu juga kepada seluruh, kekuatan ormas Islam, saudara-saudara kami berbagai organisasi kemasyarakatan. Mari kita membangun bersama bangsa ini, insyaallah dengan kebersamaan dan keberbedaan kita, bisa menjadi penopang kuat untuk Indonesia,” imbuhnya. (*)