PWMU.CO– Pawai Pelajar berlangsung di Kota Pasuruan, Jumat (10/3/2023). Acara ini diikuti ribuan pelajar termasuk rombongan siswa dan guru SD-MI Muhammadiyah 1.
Pukul 05.30 ribuan pelajar SD dan MI berkumpul di alun alun dan berbaris menunggu acara dimulai. Pawai Pelajar ini untuk kampanye menciptakan Kota Pasuruan bersih, tertib, terutama tidak berjualan dan parkir di trotoar.
Pelajar SD-MI Muhamamdiyah 1 pagi-pagi sudah mempersiapkan diri. tidak lupa sarapan dan membawa bekal kue dan minuman.
Pemberangkatan pawai diawali dengan senam resik-resik, Mars MTQ, tampilan drumdband, dan doa.
Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf dalam sambutannya mengajak ribuan pelajar SD, MI yang berkumpul di alun-alun pawai jalan-jalan mengelilingi kota. ”Ikut serta mengampanyekan Kota Pasuruan bersih dan tertib,” katanya.
Murid dan guru SD-MI Muhammadiyah mendapat posisi baris di depan podium tempat Wali Kota Gus Ipul memberi sambutan.
Di sela menyanyikan lagu Resik-resik dan Mars MTQ barisan ini meneriakkan yel: “SD-MI Muhammadiyah Kota Pasuruan, yes, yes, oke!”
Usai senam dan menyanyi peserta pawai foto bersama Gus Ipul. ”Grogi, senang dan gembira,” komentar Anindita, siswa kelas 6 usai berfoto bersama wali kota dan wakil wali kota. ”Saya dan teman-teman bisa berjalan kaki konvoi dan foto bersama Gus Ipul dan Pak Adi.”
Seorang murid Burhanudin siswa kelas 6 SD Muhammadiyah punya pengalaman tersendiri. Ketika pawai dia berjalan kaki bersama rombongan Wali Kota Pasuruan Gus Ipul. Sepatu Burhan yang tampak kebesaran ternyata menjadi perhatian Gus Ipul.
Gus Ipul bertanya,”Namanya siapa?”
”Burhan, Pak,” jawabnya.
”Kabotan sepatu ta?” tanya Gus Ipul lagi.
Burhan hanya tersenyum malu.
Temannya Faridho di sampingnya yang menjawab. ”Sepatu itu pemberian orang,Pak.”
”Gelem sepatu anyar?” tanya Gus Ipul lagi. Burhan hanya menganggukkan kepala. ”Selesai acara nanti ke saya,” pesan Gus Ipul.
Acara selesai Burhan ditemani Faridho dan guru pendamping Fita Nurjannah SPd menemui Gus Ipul. Burhan mendapat uang Rp 350 ribu. Hari itu juga bersama orangtua dan Fita Nurjannah mendatangi toko membeli sepatu baru.
”Sangat senang dan bersyukur Burhan punya sepatu baru,” kata Ibu Burhan.
Menurut gurunya, Burhan anaknya pendiam. Dia suka membantu ibunya jualan nasi jagung di pinggir jalan. Kadang dia terlambat sekolah karena membantu mengusung alat jualan ke pinggir jalan dulu.
Penulis Suyatno Editor Sugeng Purwanto