Bupati Pasuruan Gus Irsyad Tersesat di Jalan yang Benar; Liputan Luqman Wahyudi
PWMU.CO – Musyawarah Daerah (Musyda) Ke-11 Muhammadiyah dan Musyda Ke-8 Aisyiyah 8 Kabupaten Pasuruan yang dilaksanakan hari Ahad (12/3/2023) dihadiri oleh Bupati Pasuruan Dr HM Irsyad Yusuf, Wakil Ketua PWM Jawa Timur, Dr Moh Sulthon Amien dan Bendahara PWM Jatim drh Zainul Muslimin.
Pembukaan acara yang dilaksanakan pada pukul 07.00–11.00 WIB bertempat di lantai 1 Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah di Jalan Raya Raci Bangil KM 09 yangberada di sebelah timur Gedung DPRD Kabupaten Pasuruan.
Bupati Pasuruan Dr HM Irsyad Yusuf dalam sambutannya mengawali dengan mengapresiasi tim Paduas Suara (Padus) IGABA Kabupaten Pasuruan yang tampil memukai.
Lagu Pasuruan Gumuyuh ciptaan saya itu biasa-biasa saja, tetapi sangat luar biasa jika dinyanyikan oleh ibu-ibu Aisyiyah,” katanya memujiu.
Gus Irsyad sapaan akrabnya, menyampaikan dia sangat berterimackasih atas kolaborasi antara Muhammadiyah dan Aisyiyah dengan Pemerintah Kabupaten Pasuruan di berbagai bidang. Di pendidikan, sosial, kesehatan, dan lain-lain.
Bupati yang juga Ketua Alumni Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini mengaku tahun 1991 masuk ke Jurusan SIP UMM dan lulus tahun 1996. Setelah masuk kerja di bank, jadi guru, anggota DPRD KabupatenPasuruan, Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan dan menjadi Bupati Pasuruan.
“Saya tersesat masuk UMM, tapi tersesat di jalan yang benar. Dan dari situlah saya bisa menjadi begini,” ujarnya yang disambut tawa hadirin.
Dia menegaskan setiap elemen masyarakat termasuk Muhammadiyah dan Aisyiyah berhak mendapatkan pelayanan yang sama di Kabupaten Pasuruan dan berhak mengakses program-program di Kabupaten Pasuruan. Karena itu dia berjanji membantu Muhammadiyah dan Aisyiyah Kabupaten Pasuruan.
Menutup sambutannya Gus Irsyad menyanyikan reff Mars Muhammadiyah untuk mengenang masa kuliah dulu yang pernah belajar kemuhammadiyahan bersama Prof Dr Thohir Luth MA (kiniWakil Ketua PWM Jatim)
“Ya Allah Tuhan Rabbiku, Muhammad Junjunganku, al-Islam Agamaku, Muhammadiyah Gerakanku.” (*)
Editor Mohammad Nurfatoni