PWMU.CO– Empat pesan perjuangan disampaikan Ketua PWM Jawa Timur Dr Sukadiono ketika membuka Musyda ke-10 Muhammadiyah Bojonegoro di Gedung Dakwah Jl. Teuku Umar 44, Ahad (12/3/2023).
Sukadiono mengawali dengan menyapa tamu undangan yang meliputi Bupati Anna Mu’awanah, pejabat Forkompimda, pimpinan Majelis Ulama Indonesia, ketua partai politik.
Kemudian dia menyampaikan empat pesan perjuangan itu, kata dia, pertama, di Muhammadiyah mempunyai doktrin perjuangan. Perjuangan melakukan kebaikan dan ketakwaan. Terbagi menjadi 4 doktin. Meliputi doktrin internal Muhammadiyah, dengan ormas lain, Muhammadiyah dengan umat di luar Islam, Muhammadiyah dengan pemerintah TNI dan Polri.
”Doktrin tersebut menyesuaikan dengan level pimpinanan wilayah, daerah, dan pusat. Insyaallah Muhammadiyah siap bersinergi dan berkolaborasi dengan pemerintah Bojonegoro, dengan harapan mampu menyejahterakan kemaslahatan masyarakat Indonesia,” kata Sukadiono yang juga Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya.
Kedua, Muhammadiyah ikut cancut tali wondo. ”Jika bupati mampu melihat sinergi Muhammadiyah insyaAllah apa yang diinginkan pemerintah Bojonegoro tercapai. Sebab apa yang menjadi program pemerintahan daerah, Muhammdiyah siap untuk mendukung,” ujarnya.
Ketiga, anggota musyda memiliki karakteristik Islam berkemajuan. Ada tiga syarat menjadi berkemajuan yaitu harus adaptif, inovatif, dan kolaboratif.
Adaptif, sambung dia, amal usaha di era digital dengan kemajuan teknologi mampu menguasai. Inovatif, siapapun yang menjadi pemimpin daerah saat ini harus berbeda dengan pemimpin sebelumnya. ”Ada peningkatan program baik dari sisi kualitas maupun kuantitas,” tuturnya.
Kolaboratif, kata dia, dengan dibukanya lahan oleh Bupati Bojonegoro menjadi peluang kerja sama yang besar. Tetapi jangan lupakan program internal Muhammadiyah.
”Muhammadiyah tidak ingin yang kaya makin kaya dan sebaliknya. Muhammadiyah mengajak sama-sama berlari memajukan Bojonegoro. Saling taawun antar sesama,” tuturnya.
Keempat, berjuang di Muhammadiyah tantangannya luar biasa, harus dilandasi ketauhidan sehingga akan tertanam dalam hati mampu dan bisa melewati tantangan.
”Istiqamah memegang teguh keyakinan, maka Allah akan memberikan kekuatan untuk berjuang di Muhammadiyah,” ujarnya.
Dia berpesan, Musyda kali ini siapapun yang terpilih tidak perlu menjelekkan. ”Siapanpun yang menjadi pimpinanan. Harus didukung dengan sami’na wa atho’na,” katanya.
Penulis Nova Riana Putri Editor Sugeng Purwanto