Dakwah Tak Boleh Terpengaruh Amplop, Liputan Kontributor PWMU.CO Situbondo Pandu Anom Nayaka.
PWMU.CO – Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim Bidang Majelis Tabligh, Dakwah Komunitas, dan Pembinaan Masjid Dr Muhamma Sholihin MPSDM hadir di Musyawarah Daerah (Musyda) Ke-10 Muhammadiyah dan Aisyiyah Kabupaten Situbondo, Ahad (12/3/2023). Lokasinya di halaman SMA Muhammadiyah (SMAM) 1 Panji.
Sholihin menerangkan, berdakwah tidak boleh terpengaruh ekonomi, tetapi ekonomi harus mempengaruhi dakwah. Sehingga tak ada alasan tidak mau berdakwah karena tidak ada sangunya—atau bahasa umumnya tak ada amplopnya.
“Tidak boleh ada yang tidak mau jadi mubaligh gara-gara mubaligh di sini sepi orderannya. Semuanya itu adalah kewajiban dakwah, yakni mengamalkan kesempurnaan-kesempurnaan dalam beragama!” tegasnya.
Mengutip al-An’am ayat 115, Sholihin menekankan Islam adalah agama yang sempurna. “Allah berfiman, telah sempurnalah kalimat-kalimat Tuhanmu sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat mengubah-ubah kalimat-kalimat-Nya dan Dialah yang maha mendengar lagi maha mengetahui,” ujarnya.
Tujuan berdakwah, kata Sholihin, menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Menurutnya, aktivis Muhammadiyah harus hafal ini. “Kalau enggak hafal, disuruh menghafalkan dulu baru boleh dipilih, nanti menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam!” tuturnya.
Islam Segalanya
Menurutnya, menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam itu punya makna menjadikan Islam di atas segalanya. “Islam di atas jabatan, Islam di atas gelar, Islam di atas semuanya. Tidak ada yang mulia, tidak ada yang tinggi kecuali nilai-nilai ajaran agama Islam,” terangnya.
Sholihin menekankan, Islam itu tinggi dan tidak ada yang menyamai ketinggiannya. Oleh karena itu, para aktivis Muhammadiyah harus menjadi pejuang-pejuang dalam menegakkan ajaran agama Islam. “Harus menjadi orang yang terdepan dalam mengurus dan memajukan agama!” imbaunya.
Itulah upaya mengamalkan kesempurnaan dalam beragama tadi. Dalam kesempatan itu, dia juga menyebutkan empat hal ciri orang yang menjalankan agama Islam dengan sempurna.
Sholihin menyampaikan, Muhammadiyah menggunakan kolektif kolegial. Pendekatannya, kolektif organisasi sebagai alat. Adapun tujuan utamanya, bagaimana orang beragama Islam dengan sempurna.
“Muhammadiyah sebagai alat untuk mencapai tujuan yang menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenarnya,” ujarnya.
Akhirnya dia mengucapkan selamat bermusyawarah daerah yang Ke-10 untuk PDM Situbondo dan Aisyiyah. “Semoga dapat melahirkan tokoh-tokoh muda, tokoh-tokoh pembaharu, tokoh-tokoh yang bersemangat untuk memajukan Muhammadiyah dan memajukan Situbondo lima tahun yang akan datang,” tutupnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni/SN