PWMU.CO– Belajar di kebun pisang menjadikan anak-anak TK Aisyiyah Bustanul Athfal 3 Jl. Cilosari Blok i/18 Perumahan Tembokrejo Indah Kota Pasuruan makin kreatif, Selasa (13/3/2023).
Acara outing class hari itu belajar di kebun pisang milik Hardy Setiawan di Desa Blandongan. Luas kebun 10 x 54 meter. Selain pohon pisang, di kebun ini juga tumbuh pohon pepaya, sirsak, juga sayuran sawi dan cabai. Anak-anak menuju kebun naik dua mobil angkutan kota.
Topik pembelajaran Tanaman karunia Allah dengan sub topik tanaman pisang kaya manfaat. Di kebun itu anak anak TK mempelajari langsung tanaman pisang. Apa saja bagian tanaman pisang, bagaimana cara berkembang biak, di mana lokasi mana bisa tumbuh, serta apa saja manfaat tanaman pisang.
Acara dipandu oleh Muzaki, pengurus kebun. Bersyukur hari itu banyak pisang berbuah dengan tandan yang menggantung. Meskipun anak-anak biasa melihat pohon pisang setiap hari di sekitar rumah, tapi acara outing class ini terasa lain. Mereka berebut mendekati pohon ketika dijelaskan detail tanaman ini.
Mereka mengamati bagian pohon yang berlapis-lapis, pelepahnya, daunnya, tunas pisang, buah pisang, dan jantung pisang. Semuanya menjadi barang yang begitu menarik padahal setiap hari sudah dilihatnya.
Muzaki menjelaskan, pisang tumbuh subur dan berproduksi dengan baik selama pengairannya terjaga. Pohon pisang diairi dengan cara disiram atau mengisi parit-parit yang berada di antara barisan tanaman pisang.
”Tanah di sekitar rumpun pisang diberi mulsa berupa daun kering ataupun basah. Pohon pisang salah satu contoh tanaman yang berkembangbiak secara vegetatif alami atau tanpa bantuan dari manusia,” katanya. ”Pohon pisang berkembangbiak dengan tunas. Tunas ini tidak akan tumbuh jauh dari pohon induknya.”
Gege, salah satu siswa TK ABA, menyebut tunas pisang ini sebagai anak pohon pisang karena tumbuhdekat tanaman yang besar.
Muzaki menambahkan, tunas pisang yang masih baru akan tumbuh menjadi pohon pisang dewasa.
Tanaman Istimewa
Pohon pisang, kata Muzaki, merupakan tanaman istimewa karena semua bagiannya bermanfaat. Batang pisang bila diolah menjadi makanan seperti keripik. Jantung pisang bisa diolah menjadi sayuran seperti botok, dan tumis jantung pisang.
Para siswa juga berebut menyebut manfaat pisang. Hasan mengatakan, daun pisang bisa dipakai untuk bungkus makanan. Adira menukas, buah pisang bisa dibuat keripik, pisang goreng, dan susu pisang. Muzaki menjelaskan, buah pisang sangat bermanfaat untuk anak-anak karena mengandung vitamin A, vitamin C, dan magnesium.
Setelah mempelajari tanaman pisang anak-anak diajak membuat mainan jaranan alias kuda dari pelepah pisang. Muzaki dan beberapa guru mengajari anak-anak mengambil pelepah dan membersihkan daunnya.
Lalu menekuk-nekuk pangkal untuk membuat kepala. Kemudian mengiris pelepah untuk telinganya. Bagian ujung juga ditekuk untuk membuat ekor kuda. Setelah jadi diberikan ke anak-anak untuk ditunggangi. Kebun itupun ramai dengan anak-anak main jaranan.
”Bu, aku belum pernah mainan seperti ini, aku senang sekali,” ujar Keysha Amira Salsabila dari kelompok usia 5-6 tahun.
Selain mainan jaranan, mereka membuat bedil-bedilan alias senapan pelepah pisang. Anak-anak yang akrab dengan gadget ini merasa asing dengan mainan dari pelepah ini. Apalagi ketika senapan pelepah itu ternyata bisa berbunyi seperti berondongan peluru mereka heran dan kegirangan. Ketika sudah tahu cara memainkan, mereka sontak berebut ingin dibuatkan.
Sesi terakhir diadakan balap jaranan. Anak-anak senang sekali menunggangi kuda pelepah lalri berlari saling mendahului sambil bersorak-sorai.
Guru TK Aisyiyah Bustanul Athfal 3, Tri Andayani, menuturkan, acara ini dinamakan pendekatan saintifik pada anak usia dini.
”Proses belajar sambil bermain agar siswa secara aktif membangun kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilannya melalui tahapan yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/mencoba, menalar dan mengkomunikasikan,” katanya menjelaskan acara belajar di kebun pisang.
Penulis Bakhtiarin Perihatin Bakhri Editor Sugeng Purwanto