Ke Tambak Manyar, Siswa Smamio Teliti Ikan Bandeng, liputan Kontributor PWMU.CO Gresik Novania Wulandari
PWMU.CO – Siswa SMA Muhammadiyah 10 (Smamio) GKB Gresik berangkat ke tambak ikan bandeng di Desa Dahanrejo Manyar, Gresik untuk melakukan penelitian, Kamis (2/3/2023)
Guru Kimia Nanik Rahmawati MSi mengatakan mereka melakukan riset terhadap ikan bandeng yang sehari-harinya dikonsumsi oleh masyarakat.
“Tujuan dari kegiatan ini adalah supaya siswa Smamio yang melalukan riset bisa secara langsung bermanfaat untuk lingkungan sekitarnya,” ujar Koordinator Riset dan Penelitian ini.
Dia menyampaikan, di sini siswa kami melakukan wawancara dan melihat langsung kondisi lapangan. Hal ini membuat mereka semakin peka terhadap permasalahan yang ada di sekitarnya.
“Ketika sudah menemukan permasalahan, mereka dibuat untuk berpikir kritis dan kreatif untuk mencari solusi atas permasalahan tersebut,” ungkapnya.
Siswa Smamio Muhammad Zaidan Nashrul Haq menuturkan kami melakukan wawancara dengan petani tambak tentang riset yang akan kita lakukan.
“Kita ingin tahu kira-kira apa penyakit ikan bandeng, biasanya penyakit muncul karena apa, apa yang dimakan, ataupun bagaimana air dalam tambak itu sendiri,” jelasnya.
Ide dan Gagasan
Nanik Rahmawati menjelaskan program tahunan yang diadakan Smamio yakni Final Assessment Class Research (FACR) guna mewadahi ide dan gagasan siswa terkait penelitian, baik itu penelitian sains dan teknologi ataupun aosial.
“Untuk FACR tahun ini kami mengangkat tema Dari Smamio untuk Gresik. Dari sini Smamio ingin penelitian yang dibuat siswa kami bisa langsung dapat membawa manfaat bagi sekitarnya. Kita tidak perlu mencari masalah yang terlalu jauh, padahal di sekitar kita masih banyak yang harus dicari solusinya,” imbuhnya.
Dia menambahkan, banyak judul penelitian yang diangkat oleh siswa tentang Gresik seperti alih fungsi alun-alun Gresik sebagai tempat bermain, pembuatan Carbon Capture and Storage untuk industri Gresik lebih ramah lingkungan, pengawetan minuman legen, dan juga tentang permasalahan yang ada di tambak ikan bandeng yang biasanya berbau tanah.
“Saat bimbingan untuk FACR, siswa kami sangat antusis dengan penelitian mereka, karena yang mereka teliti berhubungan langsung dan mempunyai dampak ke mereka sendiri dan lingkungan di sekitarnya,” papar alumnus ITB ini.
Wakil Kepala bidang Pengembangan Pendidikan Ulyatun Nikmah SPd menyampaikan meneliti dari hal yang mudah dan dekat dengan lingkungan sekitar menjadi motivasi bagian dari penelitian untuk mengembangkan budaya bernalar kritis lebih lanjut.
“Kegiatan yang bermanfaat untuk siswa, sekolah, dan masyarakat sebagai bagian dari sekolah riset,” pesannya. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.