Suka Duka Jadi Panlih Musyda.Liputan Maslahul Falah, Kontributor PWMU.CO Lamongan
PWMU.CO – Pemilihan Anggota Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Lamongan periode 2022-2027 dalam Perhelatan Musyawarah Daerah (Musyda) ke-12 Muhammadiyah Lamongan telah usai.
Kegiatan yang digelar di Universitas Muhammadiyah Lamongan (Umla) tersebut telah sukses memilih 13 Anggota PDM Lamongan dan sudah dirilis kepada anggota dan peserta Musyda.
Kepada PWMU.CO, Ketua Panlih Musyda Ke-12 Muhammadiyah Lamongan, Drs Ghufron MAg menyampaikan tentang suka duka menjadi Panlih, khususnya sebagai Ketua Panlih.
“Kami melaksanakan rapat sepekan sekali dan tempatnya harus berpindah-pindah, karena mendekat pada tempat tinggal anggota Panlih, yang jaraknya satu dengan yang lain jauh, apalagi saat musim penghujan,” ujar Ghufron.
Dia mengatakan, karena kesibukan masing-masing anggota Panlih, sehingga jika rapat kadang menunggu lama. Bahkan setiap anggota Panlih harus serius dan berpendapat tatkala ada hal-hal yang membutuhkan analisis dan penyelesaian secepatnya.
“Namun semua itu terhapus dan serasa bahagia tatkala Sidang Pleno Pemilihan dalam Musyda ini dapat terlaksana sesuai mekanisme kebiasaan Muhammadiyah, yaitu musyawarah mufakat dan lancar,” kata Sekretaris PDM Lamongan Periode 2015-2022 ini.
Rapat Berpindah-pindah dan Sering Pulang Larut
Hal yang sama juga diaminkan oleh Sekretaris Panlih, Samuri SE SKom. Menurutnya, sebagai anggota Panlih memang mempunyai suka dan duka. Lantas Samuri menguraikan suka-nya sebagai Panlih.
“Menjadi pengalaman yang sangat berharga, karena baru pertama kalinya menjadi Panlih di Musyda Muhammadiyah Kabupaten Lamongan. Banyak mendapatkan ilmu, baik dari teman Panlih yang masih muda, maupun yang sudah senior,” ucapnya.
Sementara itu, dalam hal duka, Samuri menceritakan, bahwa anggota Panlih terhitung kerja hanya sekitar 2 bulan setelah menerima Surat Keputusan dari PDM Lamongan dan menentukan agenda rapat.
“Kita punya agenda rapat rutin setiap hari Sabtu, yang tempat rapatnya kadang di PDM. Selain itu rapatnya juga banyak secara bergiliran di daerah tempat tinggal personal Panlih yang berjumlah 7 orang,” jelas Samuri, yang juga Ketua PCM Kembangbahu ini.
Samuri menambahkan, maksud tempat rapat berpindah juga untuk melihat perkembangan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di daerah tersebut, misalnya di Gedung Dakwah Muhammadiyah (GDM) Kembangbahu.
“Semakin mendekati hari H, tentu kegiatan Panlih lebih padat. Hal ini membutuhkan waktu dan tenaga yang ekstra. Bahkan kami pulang ke rumah sering sudah malam dan anak-anak sudah tidur,” kenangnya.
“Terkadang anak-anak bertanya kenapa pulangnya kok malam? Tapi mau bagaimana lagi, karena ini amanah perjuangan di Persyarikatan yang harus ditunaikan,” pungkas Samuri. (*)
Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni