PWMU.CO– Acara outbound murid KB-TK Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) 6 Jl. Sekarsono V/48 Kota Pasuruan ke Makoya Pandaan berangkat dengan tiga bus, Rabu (15/3/2023) pagi.
Anak-anak berkumpul di depan GOR Untung Suropati Pasuruan mulai pukul 06.00. Saat berangkat anak-anak berdoa dan membaca asmaul husna dipandu guru pendampingnya. Bus 1 dipimpin Bu Zila, bus 2 dipandu Bu Nail, dan bus 3 didampingi Bu Dinda.
Setiba di lokasi peserta disambut oleh trainer team outbound Makoya. Rombongan diarahkan ke aula. Acara outbound diawali senam. Kemudian permainan bersama anak dan orang tua membuat lingkaran kecil dan besar.
Lalu setiap kelompok disuruh berjalan berbaris seperti kereta api dengan urutan guru berada di depan selanjutnya anak-anak dan yang paling belakang orangtua. Urutan ini dapat dimaknai dengan guru di depan, sebagai pendidik guru memberikan pendidikan, pengajaran, dan bimbingan di sekolah.
Anak-anak di tengah, sebagai generasi penerus yang mendapatkan pendidikan, pengajaran dan bimbingan. Orang tua di belakang, memberikan dukungan dan kerjasama dengan menindaklanjuti pendidikan dan bimbingan di rumah.
Selesai acara ini, anak-anak menuju arena ketangkasan. Sementara orang tua tetap berada di aula. Permainan ketangkasan pertama adalah memanah. Kemudian halang rintang berjalan melewati jembatan laba-laba.
Berikutnya flying fox memakai sabuk keselamatan dan helm. Anak-anak antre menunggu giliran meluncur. Ada yang merasa takut dan ragu, ada juga yang tidak sabar ingin segera merasakan melayang lewat tali.
Selesai acara ini anak-anak bertani. Bercocoktanam menanam padi di sawah. Anak-anak diberi bibit padi. Mereka berbaris sambil memegang bibit padi. Kemudian turun ke sawah, menancapkan bibit padi ke tanah sawah hingga posisi padi tegak berdiri. “Kalau sudah besar aku mau jadi petani,” kata Hafizh, murid kelompok B2 TK ABA 6.
Kegiatan terakhir di arena ketangkasan adalah naik pelampung ban dan mengalir di sungai dengan jarak 5 meter.
Momen Tangisan
Dari arena ketangkasan anak-anak kembali ke aula. Mereka berbaris sesuai kelompoknya. Trainer mengulas kegiatan yang baru saja dilakukan. Kemudian trainer setiap kelompok meminta anak-anak untuk mendekat dan membisikkan sesuatu kepada mereka.
“Baiklah anak-anak, silakan kalian mencari Mama, peluk Mama dan ucapkan terima kasih kepada Mama kalian,” kata trainer.
Seketika anak-anak berlari mencari mamanya. Ibu-ibu juga berusaha menemukan anak-anaknya. Begitu bertemu keduanya saling peluk dan sayang. Suasana itu membuat berurai air mata.
Tapi ada satu anak. Akleema, kelompok A2. Dia tidak berlari mencari mamanya seperti teman-temannya. Hanya diam di tengah aula. Memperhatikan teman-temannya yang berangkulan dengan mamanya dengan tangisan.
Seorang lelaki menghampirinya lalu memeluknya. Seketika tangis Akleema pecah dengan kerasnya. Sampai menarik perhatian semua di ruangan itu. Dia teringat pada Uminya yang hari itu tak mendampinginya.
Hari itu Akleema mengikuti acara outbound diantar Abinya. Uminya beberapa hari ini melahirkan. Akhir outbound yang mengharukan dan menguras emosi.
Penulis Khariri Daulah Editor Sugeng Purwanto