Student Exchange Eco Bhinneka Nasyiatul Aisyiyah Libatkan Pelajar Lintas Iman. Liputan Kontributor PWMU.CO Maydini Eka Rizki dan Windarti
PWMU.CO – Nasyiatul Aisyiyah menggelar Student Exchange Eco Bhinneka di Ballroom SMK Muhammadiyah 8 Siliragung, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu, (11/3/2023).
Kegiatan ini diramaikan oleh pelajar lintas iman dari SMK Muhammadiyah 8 Siliragung Banyuwangi dan SMA Negeri 1 Pesanggaran Banyuwangi.
Sebagai sekolah dampingan Eco Bhinneka, SMK Muhammadiyah 8 Siliragung menjadi tuan rumah dalam acara ini. Dengan didampingi guru dari masing-masing sekolah, 25 pelajar mengikuti kegiatan mulai pagi hingga sore hari.
Student Exchange dibuka oleh Ketua Majelis Lingkungan Hidup (MLH) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyuwangi, Muslimin. Dia menyampaikan slogan Saya Dengar Saya Lupa, Saya Tulis Saya Ingat, Saya Lakukan Saya Paham.
“Di manapun Muhammadiyah berada, Insya Allah akan memberikan manfaat yang baik untuk negara dan masyarakat. Konsepsi dari Islam, orang yang paling baik adalah yang banyak manfaatnya untuk orang lain,” ujar Muslimin.
Kenalkan Visi Misi Program Exo Bhinneka
Regional Manager Eco Bhinneka Banyuwangi, Windarti, mengatakan, Student Exchange digelar dengan tujuan untuk memperkenalkan visi misi program Eco Bhinneka.
Hal ini agar dapat terbentuk sekolah Eco Bhinneka yang menjadi kawasan untuk mempelajari kerukunan hidup antar pelajar lintas agama dan keanekaragaman hayati, serta gaya hidup ramah lingkungan.
“Setelah mengikuti kegiatan ini, diharapkan peserta mampu memahami dan mewujudkan konsep program Eco Bhinneka, memiliki kesiapan dalam mempersiapkan dan melaksanakan program Eco Bhinneka di sekolah. Mereka bertukar pengalaman terkait kerukunan dengan teman berbeda agama dan usaha pelestarian lingkungan baik di sekolah maupun rumah,” katanya.
Winda, sapaan akrabnya mengenalkan Eco Bhinneka dan profil sekolah dampingan. Materi yang dia sampaikan, disambut hangat oleh Mulyadi, guru pendamping peserta dari SMA Negeri 1 Pesanggaran.
Winda berharap, setelah mengikuti kegiatan ini, siswa-siswi bisa membawa produk atau ilmu yang nantinya akan disebarluaskan di sekolah mereka.
Dia juga mengatakan, rencana tindak lanjut dari kegiatan ini, tim Eco Bhinneka akan berkunjung ke SMA Negeri 1 Pesanggaran untuk silaturahmi, mempelajari, dan memikirkan peluang untuk rencana yang tepat untuk diaplikasikan pada sekolah tersebut.
Turut hadir Fatihah Nur, dari Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah. Dia berbagi ilmu mengenai kerukunan antar umat beragama dalam prespektif pelajar. Menurutnya, keresahan saat ini adalah adanya pelajar yang sudah ikut campur dalam lingkungan politik serta sikap fanatik terhadap keyakinan tertentu.
Hadirkan Pashmina dengan Empat Pos
Selain beberapa materi yang sangat menarik, Student Exchange ini juga menghadirkan Pashmina (Pelayanan Remaja Sehat Milik Nasyiatul Aisyiyah).
Ada 4 pos yang wajib dikunjungi oleh peserta. Antara lain pos indeks masa tumbuh dan kesehatan, pos konseling tentang kerukunan antar teman yang berbeda agama, pos pengolahan sampah makanan, dan pos bebas narkoba perspektif lingkungan.
Dalam pos pengolahan sampah makanan, peserta diberikan edukasi tentang cara pembuatan eco enzyme hingga panen, serta pemanfaatannya sehingga nanti bisa dipraktikkan di sekolah masing-masing.
“Seru, bisa melibatkan dua sekolah dalam kegiatan ini. Saya senang mendapat teman baru di sini,” ujar Muhammad Zaki F, pelajar Muslim dari SMK Muhammadiyah 8 Siliragung.
Sedangkan Putu Raina, pelajar Hindu dari SMA Negeri 1 Pesanggaran juga merasa senang mendapat ilmu dan teman baru. Dia merasa ada chemistry antara sekolahnya dengan SMK Muhammadiyah 8 Siliragung. (*)
Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni