PWMU.CO– Semaphore dance meriahkan acara Pembukaan Musyawarah Daerah (Musyda) ke-16 Muhammadiyah dan Musyda ke-9 Aisyiyah Tulungagung di Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah (STAIM) Jl Pahlawan, Ahad (19/03/23).
Semaphore dance dibawakan oleh siswa Madrasah Ibtidaiyah Aisyiyah (MIA) Ngunut. Siswa yang membawakan Tari Semaphore adalah kader-kader Hizbul Wathan seperti Afnan, Najah, Bayu, Yusron, Akbar, Fatkur, dan Eel.
Masing-masing anak memegang dua bendera semaphore warna kuning dan merah. Bendera itu dikibas-kibaskan serentak dan kompak sehingga menjadi gerakan yang indah dan rancak.
Semaphore adalah keterampilan mengirim bahasa sandi yang biasa dimainkan anak pandu Hizbul Wathan.
Dalam acara pembukaan Musyda ini MI Aisyiyah Ngunut menyumbang dua penampilan. Yaitu semaphore dance dan menyanyi lagu islami.
Muh. Nuh Ulul Azmi, pelatih Semapore dance, yang juga guru Kemuhammadiyahan di MI Aisyiyah Ngunut menyampaikan rasa senang murid-muridnya bisa tampil di acara Musyda kali ini.
Nuh, sapaan akrabnya, mengatakan, penampilan tari semaphore ini pernah meraih juara 3 di tingkat nasional saat ikut kejuaraan ASCI (Aisyiyah Students Competition Indonesia) di Klaten Jawa Tengah.
Kepalah MI Aisyiyah Ngunut Binti Handayani SPd mengatakan, sangat bahagia saat murid-muridnya tampil di acara pembukaan Musyda ini ada yang menyanyi lagu islami yaitu Alya Izaatun Nisa pemenang lomba nyanyi Islami Ismuba Tulungagung.
”Semaphore dance ini pesan untuk kembali menghidupkan Hizbul Wathan Tulungagung yang sudah lama vakum,” tambahnya.
Penulis Muhammad Khoirun Nizam Editor Sugeng Purwanto