PWMU.CO– Belajar budaya sambil bermain dilakukan murid SD al-Kautsar Kota Pasuruan di Taman Dolan Kota Batu, Rabu (15/3/2023).
Outing class kali ini diikuti siswa kelas 5 sebanyak 141 anak. Rombongan murid dipandu fasilitator Taman Dolan untuk menikmati wahana permainan dan belajar budaya.
Setelah pembagian kelompok putra dan putri lantas berkumpul di lapangan untuk senam bersama. Selesai pemanasan kemudian menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Berikutnya jalan-jalan ke wahana wisata sambil mengenal alat musik dan permainan tradisional ada egrang, kelompen, angklung, gong, wayang kulit, dan bantengan.
“Ini ada angklung dan gong. Ada yang tahu gong ini dari mana asalnya?” tanya fasilitator.
“Dari Cina,” jawab salah satu murid.
“Yaapp bener, memang gong itu berasal dari Cina. Tersebar ke nusantara namun yang ada di depan ini merupakan gong berasal dari Banyuwangi,” tuturnya.
Gong dan gamelan itu untuk mengiringi wayang kulit dan bantengan. Lantas fasilitator mengajak ke tempat wayang kulit dan bantengan. Bantengan itu seni tari Malang berupa topeng banteng.
Kemudian ditunjuk beberapa murid memainkan wayang dan gamelan. Ada yang pegang gong, angklung, dan wayang kulit. Selesai main wayang dan gamelan ganti bermain egrang.
“Egrang ini permainan tradisional. Biasanya dibuat dari bambu. Di sini pakai besi. Tetap sama cara bermainnya,” jelas fasilitator.
Anak-anak mencoba naik egrang. Mereka belum pernah naik egrang sehingga suliut berdiri lalu berjalan. Tapi lama kelamaan ada yang bisa melangkah dengan egrang.
Selanjutnya menuju persawahan untuk edukasi menanam selada air. “Ada yang tahu selada air?” tanya fasilitator. Murid-murid menggelengkan kepala.
Dijelaskan, selada air termasuk sayuran. Cepat tumbuh di tanah yang lembab. Cara menanamnya sangat mudah.
”Ambil satu tangkai selada air, lubangi tanah dengan satu ruas jari lalu tanam selada air tadi. Nanti sudah tumbuh tanpa perawatan,” jelasnya.
Berikutnya ke wahana bermain flying fox. Ada murid takut ketika naik lalu melayang di tali. Dijelaskan permainan ini aman karena ada safety belt.
Murid-murid lainnya bergembira ria saat melayang di ketinggian. Ada yang berteriak kegirangan menikmati sensasi tantangan itu. Selesai dari flying fox lanjut ke tempat bermain menantang lagi ke ninja warior. Sebuah jembatan gantung dengan titian setapak. Di bawahnya ada sungai mengalir.
Jembatan ninja warior menyeberangi sungai. Murid diingatkan hati-hati meniti balok kayunya. Akhirnya anak-anak berhasil melewati jembatan ninja warrior yang menegangkan itu.
Permainan berikutnya menyusuri sungai bebatuan di lokasi ini. Acara terakhir ngintir kali dengan naik karet ban. Sangat mengasyikkan outing class SD al-Kautsar ini.
Penulis Sumayyah Editor Sugeng Purwanto