PWMU.CO– Baru cari nama untuk kelompok paduan suara menjelang tampil di Musyawarah Daerah (Musyda) ke-16 Muhammadiyah dan ke-9 Aisyiyah Tulungagung, Ahad (19/3/2023).
Itulah kisah personal Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Paduan Suara Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah (STAIM) Tulungagung yang tampil mengiringi pembukaan Musyda di kampusnya sendiri.
Ditemukan kata Arunika. Maka jadilah nama Arunika Voice untuk kelompok Paduan Suara STAIM yang tampil memukau pada di pembukaan Musyda Muhammadiyah dan Aisyiyah Tulungagung.
Dengan iringan piano personal Arunika Voice menyanyikan lagu Indonesia Raya, Sang Surya, dan Mars Aisyiyah yang terdengar bersemangat dan kompak.
Pembina UKM Paduan Suara, Mey Santi, menerangkan, kelompok paduan suara sudah lama terbentuk. Anggotanya 25 mahasiswa tapi selama itu belum diberi nama khusus. Nama umumnya Paduan Suara STAIM.
”Kami sudah sering tampil di acara-acara besar baik internal maupun eksternal Muhammadiyah. Baru terpikirkan nama ketika akan tampil pada gelaran Musyda Muhammadiyah dan Aisyiyah Tulungagung ini,” katanya.
Dia menjelaskan, baru cari nama jelang tampil. Nama Arunika diambil dari bahasa Sansakerta. Artinya matahari terbit atau fajar. Nama itu dinilai pas karena senada dengan logo Muhammadiyah berupa matahari. Lalu ditambakan kata Voice yang berarti suara mewakili kelompok paduan suara.
Demi tampil sempurna di Musyda, personal Arunika Voice latihan setiap hari dengan tiga lagu tadi. ”Kami biasa latihan rutin satu pekan sekali. Jelang Musyda latihan setiap hari. Kendalanya ada saja personal yang kena batuk atau pilek,” ujarnya.
Ifa yang menjadi dirijen paduan suara mengungkapkan, antisipasi anggota yang sakit maka harus menyiapkan personal pengganti. Tampil di Musyda Muhammadiyah dan Aisyiyah Tulungagung kali ini menjadi motivasi tersendiri untuk tetap menjaga kekompakan.
“Kami merasa bangga bisa tampil di sini secara maksimal mengingat acara ini adalah agenda besar Muhammadiyah dan bisa mewakili kampus, ” katanya.
Penulis Maryudi Utomo Editor Sugeng Purwanto