Enam Keutamaan Puasa Ramadhan
PWMU.CO – Enam Keutamaan Puasa Ramadhan. Majelis Tabligh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Ngusikan Jombang menggelar kajian rutin bulanan di Masjid As Syaeri Keboan Ngusikan Jombang, Ahad (19/3/2023).
Kajian dengan narasumber pengajar Pondok Pesantren Al Fattah Buduran dan Korp Mubaligh Muhammadiyah Sidoarjo Ridwan Manan SPd MPd dengan tema Fadilah puasa Ramadhan.
Dalam materinya, dia menyampaikan Ramadhan adalah bulan istimewa. Kalau kita akan kedatangan tamu istimewa di rumahnya tentu menyambut dan menjamunya dengan persiapan yang terbaik agar tamu tidak kecewa
“Yang perlu dipersiapkan, pertama hadirkan dalam hati niat untuk melaksanakan ibadah Ramadhan menjadi amalan yang terbaik dalam hidup ini, karena belum tentu tahun depan kita bertemu lagi dengan bulan penuh berkah ini,” tuturnya.
Kedua, persiapkan dengan ilmu terutama fiqh puasa Ramadhan. Banyak amalan-amalan sunnah Ramadhan yang ditinggalkan karena belum tahu ilmunya. Seperti mengahirkan sahur menyegerakan berbuka, memberi makan orang berbuka puasa.
“Agar ibadah Ramadhan lebih berkualitas menghimbau pada jamaah supaya punya rencana dan target dengan amalan terbaik.”
Wujudkan syahru Quran, dalam Ramadhan tahun ini minimal sekali khatam baca al-Quran hanya butuh waktu 30-40 menit menyelesaikan satu juz.
Rasulullah pernah kedatangan dua tamu mualaf yang meminta makanan dan pekerjaan karena Rasulullah tidak punya makanan dan pekerjaan. Hal ini ditawarkan pada shahabat. Tholhah bin Ubaidillah menyatakan kesanggupannya, dibawanya pulang dua muallaf itu.
“Setahun kemudian yang satu meninggal dunia menjadi syahid fi sabilillah. Beberapa tahun kemudian orang kedua meninggal di atas kasur.”
Tholhah bin Ubaidillah bermimpi ketika dipanggil ke surga, orang kedua yang mati di atas kasur dipanggil duluan. Dalam hati dia bertanya bukankahkah mati syahid lebih banyak pahalanya. Pagi hati Tholhah datang kepada Rasulullah untuk menanyakan hal tersebut jawaban-Nya.
“Mengapa kamu heran wahai Tholhah, bukankah orang yang kedua telah menyelesaikan ibadah Ramadhan dan telah shalat 6.000 rakaat?”
“Kalau dia fokus pada ibadah Ramadhan, maka pahalanya bisa melebihi pahala syahid.”
Fadilah Puasa Ramadhan
Ridwan Manan menjelaskan fadilah (keutamaan) puasa Ramadhan, pertama jalan menuju takwa. Dalam Surat al-Baqarah 183, Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.
“Jadikan puasa Ramadhan sebagai wasilah menuju takwa, karena sebaik-baik bekal adalah taqwa.”
Kedua Allah akan mengampuni dosa- dosanya. Riwayat Bukhari – Muslim. Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dosanya di masa lalu akan diampuni.
“Di antara sunnah penyebab gugurnya dosa-dosa adalah memberi makan orang yang berpuasa,” terangnya.
Ketiga adalah penghalang dari siksa neraka. Dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda, puasa adalah perisai yang dapat melindungi seorang hamba dari siksa neraka.” (HR Ahmad)
Keempat puasa dan al-Quran akan memberikan syafaat bagi yang melaksanakannya. Dari Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Sesungguhnya puasa dan al-Quran memberi syafa’at kepada pelakunya pada hari Kiamat.
“Biasakan dalam keluarga menghidupkan Ramadhan dengan tadarus Quran, minimal satu kali khatam selama Ramadhan agar al Quran menjadi penolong di saat tidak ada lagi pertolongan.”
Kelima, puasa adalah penahan hawa nafsu syahwat. Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda, Wahai para pemuda, barangsiapa yang memiliki kecukupan, maka menikahlah.
Karena itu lebih merendahkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Barangsiapa yang belum mampu, maka berpuasalah karena puasa itu bagai obat pengekang baginya (HR Bukhori, Muslim).
Keenam, orang berpuasa doanya dikabulkan oleh Allah dan menempati pintu rayyan dengan menukil hadist Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, tiga orang yang doanya tidak tertolak, orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan doa orang yang teraniaya (HR. Ahmad).
Dari Sahl bin Sa’ad disebutkan, Sesungguhnya di surga ada suatu pintu yang disebut “ar rayyan“. Orang-orang yang berpuasa akan masuk melalui pintu tersebut pada hari kiamat. Selain orang yang berpuasa tidak akan memasukinya.
Nanti orang yang berpuasa akan diseru, “Mana orang yang berpuasa.” Lantas mereka pun berdiri, selain mereka tidak akan memasukinya. Jika orang yang berpuasa tersebut telah memasukinya, maka akan tertutup dan setelah itu tidak ada lagi yang memasukinya. (HR Bukhari dan Muslim). (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.