Agar Tak Ada yang Kebakaran Jenggot, Perlunya Sinergi Majelis dan Lembaga PWM Jatim

Pembukaan Rapat Kerja Bersama di Hall Taman Sengkaling, Kabupaten Malang, Senin (20/3/2023). Agar Tak Ada yang Kebakaran Jenggot, Perlunya Sinergi Majelis dan Lembaga PWM Jatim (Aan Hariyanto/PWMU.CO)

Agar Tak Ada yang Kebakaran Jenggot, Perlunya Sinergi Majelis dan Lembaga PWM Jatim; Liputan Aan Hariyanto

PWMU.CO – Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Dr Nazaruddin Malik MSi mengatakan prioritas utama dari majelis dan lembaga di lingkungan Muhammadiyah Jatim adalah bisa bersinergi dan berkolaborasi program satu dengan lainnya.

“Bersinergi ini persoalan prioritas. Maka, baik dari MPM, MPKS, LHKP, UMKM, dan Lembaga Pemeriksa Halal itu harus ketemu dalam satu program, yang mana program itu bisa dilaksanakan secara bersama-sama,” ujarnya dalam Rapat Kerja Bersama di Hall Taman Sengkaling, Kabupaten Malang, Senin (20/3/2023).

Raker bersama ini diikuti oleh personalia Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM), Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial (MPKS), Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP), dan Lembaga Pemeriksa Halal dan Kajian Halalan Thoyibah PWM Jatim. Lima lembaga itu bereda di bawah Wakil Ketua Nazaruddin Malik dan Muh. Khoiru Abduh.

Nazar mengungkapkan, alasan utama rapat kerja beberapa majelis dan lembaga ini diadakan secara bersama dan dijadikan dalam satu forum tidak lain adalah sebagai upaya untuk menemukan titik temu atau irisan program yang serupa dan bisa dikerjakan secara bersama-sama oleh majelis dan lembaga PWM Jatim.

“Memang rencana program itu akan dirapatkan dan dibahas dulu di intern majelis lembaga, tapi di bagian akhir akan dilakukan pleno program. Nah, dengan cara di pleno ini kita bisa menemukan irisannya. Apa program yang bisa disinergikan bersama,” paparnya.

Tak Boleh Kebakaran Jenggot

“Seringkali kan begini, ketika sebuah program, misalnya, dikerjakan oleh majelis atau lembaga lain, kita baru terhenyak. Sebelumnya, ketika belum dikerjakan oleh majelis lembaga lainnya, kita diam saja. Tidak dikerjakan. Baru ketika dikerjakan oleh orang lain kita kebakaran jenggot,” sambungnya. 

Padahal, menurut dia, dalam dunia Muhammadiyah tidak boleh ada seseorang kebakaran jenggot. “Kalau kebakaran jenggot ya harus dirapikan. Jangan dirawat. Salah satu ciri Muhammadiyah itu tidak banyak bicara tiba-tiba wujud. Maka harus bersinergi karena dengan itu kita bisa berkomunikasi dengan semua pihak,” ungkapnya.

Maka, Wakil Rektor II UMM ini pun berharap rapat kerja bersama majelis-lembaga PWM Jatim ini bisa menjadi pemicu, pelopor, dan pilot projects bagaimana bersinergi merancang program bersama. 

“Kita ini sering ngomong integrasi dan sinergi, tapi kok agaknya sulit sekali untuk melakukan itu. Mungkin arena saking besarnya, jadi semburat sendiri-sendiri,” kritiknya.

“Insyaallah, bakda Lebaran kita adakan pleno bersama majelis dan lembaga agar bisa bersinergi. Kita akan satukan program yang bisa kita eksekusi bersama. Kita juga harus saling support dan bekerjasama. Sebagai bantuk ta’awun,” tandasnya. (*) 

Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version