Siswa MIM Sapro Belajar ke Taman Wisata Studi Lingkungan; Liputan Ifandi Sepeta Adi; Kontributor PWMU.CO Kota Probolinggo.
PWMU.CO – Siswa kelas 1 MI Muhammadiyah 1 Kota Probolinggo (MIM Sapro) Jawa Timur melaksanakan outing class ke Taman Wisata Studi Lingkungan (TWSL), Kamis (16/3/2023). Kegiatan ini merupakan Puncak Tema dan Edukasi Pembelajaran “Hewan dan Lingkungan Sekitarnya”.
Pukul 07.30 WIB siswa diantar dari rumah masing-masing menuju TWSL Kota Probolinggo. Kegiatan ini diikuti 148 orang terdiri dari 140 peserta didik dan 8 orang guru.
Wali kelas 1 Alfiatus Sofa mengungkapkan pembelajaran ini mengajak siswa mempelajari mana saja hewan-hewan yang termasuk liar, buas, dan jinak (bisa dipelihara). Juga untuk mengetahui cara merawatnya dan makanan apa saja.
“Di sekolah mereka sudah mempelajari semua itu secara teoritik. Dengan outing class di sini mereka dapat melihat secara langsung agar pembelajaran yang dilakukan bisa berguna baik secara visual, auditori, dan kinestetik,” katanya.
Tumbuhan Sekitar
Guru Tutik Urjila mengungkapkan di TWSL itu juga ada beberapa tanaman. Yakni tanaman hias, buah, sayuran, atau toga. Sudah diberi nama anak-anak juga sudah mempraktikan juga meneliti tanaman di sekolah sendiri jadi di sini.
“Mereka senang mencatat manfaatnya dari tumbuhan tersebut dari hasil temuan mereka,” ujarnya.
Selain melakukan pembelajaran, di TWSL siswa mengikuti outbond. “Agar anak-anak tidak bosan belajar, juga ada sedikit games seru yang membuat pembelajaran menyenangkan,” ujarnya.
Para pemandu outbound dari TWSL menyambut anak-anak dengan meriah. Mereka adalah Livia Indah, Khoirunnisa Arlinitsani, Reny Nurnovita SE, Surya Indra Geni, Suci Erawati, Adi Firmansyah SH, Wahyudi SE, Taufik Ssos, dan Moch Zaini.
Mereka mengawali permainan dengan senam pagi. Kemudian anak-anak diajak berkeliling mengenal fauna. Anak-anak juga diberi kesempatan untuk memberi makan hewan dan berfoto dengan burung elang.
Drh Rizki Annur Ramadhani salah satu dokter hewan di TWSL menerangkan cara merawat hewan-hewan disini dengan tidak sembarangan yakni harus sesuai dengan makanan yang mereka makan di habitatnya. (*)