Ceramah di Krian, Ketua PDM Sidoarjo Prof Dr A Dzo’ul Milal seperti nostalgia; Liputan Basirun, kontributor PWMU.CO Sidoarjo.
PWMU.CO – Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sidoarjo Prof Dr A Dzo’ul Milal mengisi pengajian di Masjid Al Muhtadin, SMK Pemuda Krian, Ahad (19/3/23).
Kajian yang diadakan Majelis Tabligh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Krian bekerja sama dengan Forum Silaturrahim Muhammadiyah (FSM) Krian, untuk menyongsong bulan suci Ramadhan 1444 H.
Dalam sambutannya, Ketua PCM Krian H Fauza Asngadi menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh jamaah yang hadir, terutama kepada Ketua PDM Sidoarjo Dzoul Milal. Guru besar Pendidikan Bahasa Inggris UIN Sunan Ampel Surabaya, itu hadir jauh sebelum acara dimulai.
Fauza Asngadi menyampaikan rencana Musycab PCM Krian. Dia menyampaikan, jika panitia sudah dibentuk dengan ketua Sarwo Edy SPd. Pelaksanaan Musycab ke-11 PCM Krian rencananya pada 25 Juni 2023, tempat pelaksanaan masih dalam pembicaraan. “Panitia akan mengedarkan surat kesediaan kepada setiap PRM untuk mengusulkan calonnya, kemudian panitia pemilhan akan memverifikasi kelayakannya,” jelasnya.
Pensiunan Polisi Hutan ini mengingatkan, bulan Ramadhan yang semakin dekat, semoga lebih mendekatkan diri kita pada Allah. “Anggaplah Ramadhan tahun ini merupakan Ramadhan terakhir bagi kita, untuk itu jangan lewatkan barang sedetikpun untuk meningkatkan kualitas ibadah,” pesannya.
Seperti Nostalgia
Mengawali pengajian, Ketua PDM Sidoarjo Prof Dr A Dzo’ul Milal menyampaikan, jika kedatangannya ke Krian kali ini seperti bernostalgia. Karena pada 1985, dia pernah praktik mengajar saat masih menempuh kuliah di Jurusan Bahasa Inggris.
“Dulu saya pernah kos di rumah Pak Mujib Hariyanto, yakni saat saya praktik mengajar di SMK Pemuda,” ujar anak terakhir dari 13 bersaudara ini, sambil menunjuk Mujib Harianto pemilik kos sekaligus menjadi anggota Pimpinan PCM Krian.
Dalam ceramahnya dia melontarkan pertanyaan, “Bapak-ibu, dengan datangnya bulan suci Romadhon ini senang apa tidak senang?”
“Senang…..!” jawab para jamaah serempak.
“Seharusnya jawabnya ‘sumpek’. Mengapa? Karena segala kesenangan kita dibatasi dengan puasa,” balasnya. Tetapi, lanjut dia, karena cinta kita kepada Allah.
Segala kesenangan itu, kita rela meninggalkan, karena puasa Ramadhan itu hanya karena iman dan mengharap ridha Allah. Seperti hadits Nabi riwayat Bukhari no 2014 yang berbunyi:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barang siapa yang puasa Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala, akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu,” jelasnya saat memberi ceramah di Krian.
Pemilik nama dengan arti cahaya agama ini selanjutnya menyampaikan pesan kaderisasi untuk seluruh majelis. Menurutnya, kaderisasi itu bukan hanya untuk calon pimpinan persyarikatan saja. Tetapi kader-kader anggota Muhammadiyah tidak kalah pentingnya.
“Kader yang pintar baca kitab kuning, maka majelis Tarjih yang mengader, guru yang Muhammadiyah maka Majelis Dikdasmen tugasnya, begitu seterusnya,” terangnya.
Gerakan Wal Ashri
Terkait semangat Gerakan Wal Ashri beliau memberikan tiga langkah. Pertama, tulis pada udangan tepat waktu. Sebelum menuliskan waktu, perlu disepakati kesanggupan masing-masing, jika sudah ada kesepakatan waktu, baru ditulis dalam undangan.
“Jangan sampai undangan pukul 09.00 dimulai pukul 09.30. Yang penting sekretaris ada, ketua hadir rapat bisa dimulai, jangan tunggu yang datang terlambat,” tandasnya
Kedua, selalu diingatkan. Setiap kali pertemuan baik di awal maupun di akhir, pimpinan rapat harus mengingatkan bahwa pertemuan selanjutnya akan dimulai tepat waktu. “Ketiga, hormati yang datang tepat waktu. Maka, insyaallah itu 90 persen bisa datang. Jika masih ragu-ragu jangan ucapkan insyaallah,” ulasnya.
Membumikan dan Dikebumikan
Sebagai penutup kajian, Ustadz Ir Noer Cholis salah satu pimpinan PDM Sidoarjo periode 2015-2022 yang turut hadir, didaulat untuk menutup dengan doa. Sebelum berdoa beliau menyampaikan rasa bangganya kepada jajaran Pimpinan PDM Sidoarjo yang masih muda. “Di hadapan beliau bernah saya sampaikan. Program PDM Sidoarjo ingin Membumikan Islam Berkemajuan, tetapi kami-kami ini nggak bisa, karena sudah waktunya dikebumikan,” candanya diambut gerr jamaah kajian di Masjid al-Muhtadin.
Perlu diketahui, Pengajian Bersama dihadiri lebih dari 100 orang yang terdiri dari anggota PCM Krian, Pimpinan Aisyiyah Cabang (PCA) Krian, serta jamaah ranting dan ortom se-cabang Krian. Hadir pula para guru dan karyawan SD Muhammadiyah 1 Krian (Sakri), SD Muhammadiyah 2 Krian (Mukrida), SMP Muhammadiyah 6 Krian (SMP MEKA), SMK Pemuda Krian, serta para guru TK Aisyiyah dan SLB Aisyiyah Krian.(*)
Co-Editor Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.