PPTQ Bani Husein Yosowilangun Lumajang Bangun Asrama, liputan kontributor PWMU.CO Kabupaten Lumajang Zainal Abidin.
PWMU.CO – Pondok Pesantren Tahfidh Quran (PPTQ) Muhammadiyah Bani Husein Yosowilangun Lumajang Jawa Timur melaksanakan kerja bakti penggalian pondasi pembangunan asrama santri putri, Ahad (26/2/2023).
Sekitar 40 warga dan simpatisan Muhammadiyah di Cabang Muhammadiyah Yosowilangun mengikuti kerjabakti dalam penggalian pondasi asrama yang berukuran 6 meter x 12 meter.
Pengasuh PPTQ Muhammadiyah Bani Husein Yosowilangun H Muakhlan MPd menjelaskan, pembangunan asrama diperkirakan menghabiskan dana Rp 125.000.000,-. Alhamdulillah penggalian pondasi dapat berjalan lancar.
“Dari rencana anggaran tersebut, yang 50 juta rupiah merupakan bantuan dari H. Abdul Wachid. Beliau adalah wakif tanah sekaligus 2 rumah yang dijadikan tempat pembinaan santri,” ungkapnya.
“Alhamdulillah, Bapak H. Abdul Wachid menginfakkan 50 juta rupiah untuk pembangunan asrama santri ini. Selebihnya kami akan menggalang dana dari warga dan simpatisan Muhammadiyah di Yosowilangun,” tambahnya.
Santri Mukim dan Santri Petuah
Dari pantauan PWMU.CO ketika kerjabakti, ternyata di lokasi pembangunan sudah tersedia batu kali, pasir dan dua batang pohon kelapa. Ketua Panitia Pembangunan Asrama PPTQ Bani Husein Ali Rahman mengungkapkan, material itu merupakan bantuan dari warga Muhammadiyah.
H Muakhlan berharap, selesai pembangunan asrama ini maka santri tidak lagi menempati rumah yang selama ini dijadikan tempat mukim santri.
“Santri nantinya berada di asrama. Sementara rumah yang selama ini ditempati santri akan ditempati para ustadzah dan kantor pondok”, jelasnya.
PPTQ Muhammadiyah Bani Husein, lanjutnya, berdiri pada akhir tahun 2021 lalu. Kini memiliki 9 santri putri yang mukim tetap dan 10 santri putri yang mukimnya hanya pada malam Sabtu dan Ahad.
“Kami memang melayani santri yang mengikuti program Pesantren Sabtu Ahad atau dikenal dengan sebutan Petuah. Harapan kami, setelah melalui proses petuah ini, anak anak berminat untuk mukim tetap di pondok,” harapnya. (*)
Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.