
12 Siswa Smamda Mengikuti Mubaligh Hijrah Muallimin-Muallimaat; Penulis Moh Ernam
PWMU.CO – Ramadhan merupakan momentum istimewa untuk mendapat predikat takwa. Sebagaimana diungkapkan dalam al-Qur’an Surat al-Baqarah ayat 183.
Demikian disampaikan Ali Aulia, Direktur Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta saat melepas peserta Mubaligh Hijrah di lapangan basket Muallimin, Senin (20/03/2023).
“Kata laalla merupakan ungkapan tarajja, ungkapan pengharapan. Diseru kepada orang-orang yang beriman agar berpuasa,” terang Ustadz Ali Aulia, sapaannya.
Pria lulusan Mesir ini melanjutkan bahwa mereka yang ingin mendapatkan predikat takwa hendaknya berpuasa dengan sungguh-sungguh. Berpuasa dengan penuh pengharapan.
“Laalla maksudnya siapa saja yang puasanya memiliki kesungguhan, memiliki pengharapan sungguh-sungguh, maka ia akan mendapat predikat takwa,” lanjutnya.
Dia menjelaskan, ada tiga cara mengisi Ramadhan untuk mendapat predikat takwa. Pertama iqamatis shalah, menegakkan shalat. Tidak hanya diminta untuk melaksanakan shalat, tapi harus berjamaah.
Di momen bulan Ramadhan, lanjutnya, siswa dilatih untuk bisa menegakkan shalat bagi masyarakat. Bukan hanya bisa dilaksanakan seperti di madrasah, tapi sekaligus untuk memimpin masyarakat. Mengumandangkan adzan dan ikamah, serta menjadi imam. Meningkatkan memberikan ajakan, seruan, untuk tegaknya shalat kepada masyarakat. Tidak hanya untuk diri sendiri tapi untuk masyarakat.
“Shalat merupakan pondasi besar untuk mendapatkan predikat takwa. Tidak hanya mengerjakan tapi mengerjakan dengan kualitas yang baik,” kata Ustadz Ali Aulia.
Kedua adalah membaca al-Qur’an. Bulan Ramadhan adalah bulan di mana al-Qur’an diturunkan. Siapa yang mau mendapatkan predikat harus membaca al-Quran
“Peserta Mubaligh Hijrah dituntut untuk mengajar al-Quran. Mengajar karena punya kemampuan mengajarkan membaca al-Qur’an,” tegasnya.
Ketiga menggalakkan infak dan sedkah. Siapa yang ingin mendapat predikat takwa harus meningkatkan kualitas infak sedekah. Memberikan buka, sahur, dan takjil kepada masyarakat sekitarnya. Menjadi amil zakat dan menyebarkan kepada masyarakat.
“Haqqul yaqin jika menjalankan kewajiban untuk berkiprah Ramadhan, agar memiliki nilai, agar mendapat predikat ketakwaan, insyaallah Allah akan mendapat predikat takwa,” kata Ustdaz Ali Aulia.
Diikuti Smamda
Pelepasan peserta Mubaligh Hijrah di Muallimin menjadi lebih istimewa. Pasalnya, selain diikuti kader tingkat 1-5 Muallimin, juga diikuti oleh siswa Smamda.
Sebanyak lima siswa SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Sidoarjo mengikuti program Mubaligh Hijrah di Muallimin. Mereka ditempatkan di sekitar Yogyakarta dan Cilacap.
“Ini merupakan bentuk kerja sama Muallimin dan Smamda. Setiap tahun Smamda akan mengirim siswa untuk mengikuti program Mubaligh Hijrah,” terang Swasti Endang Ikhtiarti, pendamping siswa Smamda.
Tahun ini Smamda mengirim lima siswa di Muallimin dan tujuh siswi di Muallimat. “Mereka digabungkan dengan kelompok-kelompok dari Muallimin dan Muallimat, baru bertugas sesuai tempat masing-masing,” jelas guru BK Smamda.
“Harapan ke depan program kerja sama Mubaligh Hijrah bisa ditingkatkan, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Mereka akan bertugas selama dua puluh hari. Mudah-mudahan kerasan dan lancar,” kata Endang. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni
Discussion about this post