Angkat jihad ekonomi, PWM Jatim dapat apresiasi tinggi dari PP Muhammadiyah; Liputan Darul Setiawan langsung dari Dome UMM.
PWMU.CO – Kajian Ramadhan 1444 yang digelar PWM Jatim di Dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mendapat apresiasi dari PP Muhammadiyah. Hal tersebut dikatakan Ketua PP Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir saat memberikan amanat, Sabtu (25/3/23).
Sebelumnya, Haedar Nashir mengatakan, tidak adanya pelantikan dikarenakan di PP Muhammadiyah, usai muktamar dan resmi menjadi anggota, langsung membentuk majelis/lembaga dan menambah anggota PP. Setelah itu bekerja. “Nah hari ini Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur seperti itu,” ungkapnya.
Haedar juga mengimbau pada wilayah lain dalam hal yang sama, agar bersifat ekonomis. Karena kalau acaranya pelantikan lagi acaranya biasanya besar. Apalagi mengundang PP. Waktu yang lalu PP juga sudah ke wilayah, kalau pelantikan datang lagi ke wilayah. Mungkin kalau di Jatim dekat. Tapi kalau ke Papua dan Aceh, maka lebih baik efisien.
“Uang yang ada dapat digunakan untuk mengembangkan amal usaha yang kecil-kecil di daerah. Jadi kami mempraktikkan praktik ekonomi,” ujarnya.
PWM Jatim dapat Apresiasi Tinggi
Tema Membangkitkan Jihad Ekonomi yang diangkat dalam kajian mendapat apresiasi positif dari Haedar Nashir. “Selamat juga untuk PWM Jatim dan UMM yang telah menyelenggarakan Kajian Ramadhan,” tuturnya.
Mengapa apresiasi tinggi, tanya dia, pertama karena jihad ekonomi sudah menjadi keputusan Muktamar 2015 di Makassar. Pada periode lalu, sudah mencoba melakukan berbagai perrintisan, tapi tahapnya baru konsolidasi gerakan ekonomi dan membikin forum-forum. “Mulai embrio pada gerakan saudagar Muhammadiyah pada periode yang lalu,” jelasnya.
Kemudian, sambungnya, kita melakukan revitalitasi amal-amal usaha ekonomi yang dirintis di daerah-daerah, untuk kemudian kita bikin networking satu sama lain. “Ketiga kemudian kita ingin mengembangkan amal usaha ekonomi yang terintegrasi dengan amal usaha-amal usaha Muhammadiyah,” lanjutnya.
Haedar Nashir juga tak lupa memberi apresiasi pada UMM. “Kalau kita ke Universitas Muhammaadiyah Malang ini kuat sekali bagaimana praktik ekonomi dan unit bisnisnya. UM Malang tampaknya berada di garis depan dibanding perguruan Muhammadiyah yang lain,” ujarnya disambut tepuk tangan para peserta kajian. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni.