Berdayakan PKL, 2000 porsi menu berbuka Kajian Ramadhan PWM Jatim; Liputan Siti Agustini, Kontributor PWMU.CO Sidoarjo.
PWMU.CO – Ada yang berbeda dalam menu berbuka di Kajian Ramadhan 1444 Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim, Sabtu (25/3/23).
Jika biasanya berbuka dengan nasi kotak, untuk kali ini para peserta kajian yang digelar di Dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), itu dapat menikmati takjil dan menu utama secara prasmanan di beberapa lokasi yang telah disediakan.
Untuk takjil misalnya, panitia lokal menyediakan sebungkus kurma dan beragam minuman seperti kolak, kacang hijau, es dawet, serta es buah. Tersedia pula air mineral dan kopi atau teh panas.
Sedangkan untuk menu utama berbuka, Tahun ini panitia lokal dari UMM mendatangkan para pedagang kaki lima (PKL) di kota Malang. Berbagai menu pun dapat dinikmati peserta, seperti soto daging, chicken katsu, kare ayam, beef katsu, bakso SMS, dan gule kambing. Ada pula nasi Semarang, rawon, soto ayam, dan nasi genjes.
Sesuai Tema Kajian
Ketua Panitia Kajian Ramadhan PWM Jatim dari UMM Zaenal Abidin SSos MSi mengatakan, sajian buka puasa dari para PKL merupakan terjemah dari tema kajian. “Karena konsepnya Kebangkitan Ekonomi atau Jihad Ekonomi Muhammadiyah, maka perlu sejalan,” ujarnya.
UMM, lanjutnya, berkomitmen dengan menghadirkan para PKL yang ada di sekitar kampus. “Para pedagang menjadi bagian dari semarak Ramadhan tahun ini, yaitu Kajian Ramadhan 1444 PWM Jatim,” ungkapnya. Zaenal yang juga Dosen Prodi Kesejahteraan Sosial Fisip UMM ini juga menjelaskan, area sajian makanan rombong ini terbagi dua, yaitu di gate B dan C.
Dira, salah seorang anggota panitia lokal UMM mengatakan, kalau menu-menu yang disajikan ini adalah makanan yang paling diminati warga Malang. “Kami ingin menyajikannya kepada peserta kajian, sehingga dipilihlah menu-menu ini, ” ungkapnya.
Sementara anggota panitia lain Talita menjelaskan, beberapa menu favorit seperti soto daging “Bu Kusman” dari Dinoyo, Nasi Semarang dari Rayz UMM Hotel Malang—yang dulu UMM Inn, serta chicken katsu dari Sengkaling Kuliner. Total menu yang disediakan semuanya 2000 porsi.
Panitia juga menyediakan kursi-kursi di area makan ini. Tak lain agar para peserta dapat menikmati menu buka puasa dengan nyaman. Selain itu disediakan juga air mineral yang siapa pun dapat mengambilnya.
Cocok di Lidah
Sementara itu, salah satu peserta kajian Wigatiningsih MPd, Ketua Majelis LSBO PWM Jatim, terlihat sedang menikmati nasi Semarang. “Saya menjatuhkan pilihan pada nasi Semarang, karena penasaran seperti apa nasi semarang itu,” kata Wigati.
Wigati lalu menimpali, jika nasi yang dimakannya itu ternyata enak juga dan cocok di lidah. “Kalau di Surabaya dan sekitarnya, orang menyebutnya nasi rames. Menu dicampur jadi satu di piring. Ada nasi, sambal goreng sayur manisa, tahu bali, dan telur rebus walaupun hanya separuh, ayam suwir bumbu gurih dan krecek bumbu manis,” ungkapnya.
Dari porsinya, Wigatiningsih menyebut ukuran yang diterimanya itu termasuk menu jumbo. “Jadi tidak dihabiskan karena kenyang banget,” tutur wanita yang juga pendekar Tapak Suci ini.
Ketika ditanya kesan berbuka di kajian Ramadhan 1444H PWM di UMM ini, Wigati menyampaikan bahwa UMM sudah memberdayakan PKL di sekitar kampus. Panitia juga memberi kebebasan kepada peserta memilih menu sesuai kesukaan dan selera mereka, sehingga tidak ada makanan yang terbuang karena pilihan sendiri. “Jadi makan lebih asyik!” tambahnya di akhir pembicaraan. (*)
Co-Editor Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.