Berpuasa dengan Ikhlas, Cerdas, dan Tuntas, liputan kontributor PWMU.CO Gresik Ichwan Arif
PWMU.CO – Pesantren Kilat darul Arqam (PKDA) SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik, Jawa Timur mengangkat tema Berpuasa dengan Ikhlas, Cerdas, dan Tuntas, Selasa (28/3/2023).
Pemateri Ain Nurwindasari SThI MIRKH menjelaskan puasa kita tetap sah meski tidak sahur, asalkan sudah berniat puasa sebelum terbit fajar (subuh).
“Sahur hukumnya sunnah,” kata guru Al-Islam di hadapan siswa kelas IX.
Terus bagaimana hukum berkumur saat puasa boleh? Dia menuturkan boleh asalkan tidak berlebihan. Yang membatalkan puasa adalah ketika sengaja berkumur sampai menelan airnya.
Selain itu, bagaimana dengan hutang puasa bagi orang yang ketika meninggalkannya tidak dalam keadaan hamil, menyusui, tua renta, sakit menahun? Mereka maka harus bayar dengan puasa, bukan fidyah. Jika sudah masuk Ramadhan, tapi masih punya hutang tahun sebelumnya, gantilah puasanya setelah Ramadhan ini, seraya mohon ampun kepada Allah atas kelalaian.
Pahala Puasa
Ain Nurwindasari menjelaskan puasa tapi suka bohong dan ghibah, batalkah puasanya? Puasanya tidak batal, tapi tidak mendapat pahala puasa.
“Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta malah mengamalkannya, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan.” (HR Bukhari no 1903)
Bagaimana sunnahnya berbuka puasa? Makan-makanan manis atau kurma? Terkait dengan buka puasa, dia menuturkan sunnahnya berbuka sama kurma.
Biasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam berbuka puasa dengan ruthab (kurma segar) sebelum shalat. Jika beliau tidak punya ruthab, maka dengan tamr (kurma kering), jika beliau tidak punya tamr, maka dengan beberapa teguk air. (HR Abu Daud no 2356)
Ngabuburit
Ngabuburit bersama teman-teman, lalu buka puasa bersama, ngobrol saking asyiknya sampai lupa shalat Maghrib, shalat Isya, dan Tarawih pun lewat. Bagaimana itu?
Ain Nurwindasari mengungkapkan ngabuburit maupun buka bersama boleh-boleh saja, tetapi tetap utamakan shalat. “Jangan sampai yang wajib, malah dilalaikan dan kehilangan keutamaan di bulan Ramadhan.”
Terus bagaimana menghabiskan waktu puasa dengan tidur, rebahan, main gawai, dan nonton televisi? Bulan Ramadhan kita harus bisa manfaatkanlah waktu dengan sebaik-baiknya. Dalam bulan suci ini, jika kita melakukan kebaikan akan berlipat-lipat pahalanya.
“Dari pada tidur, kita harus bisa mengisi waktu secara produktif. Dengan ibadah maupun membaca al-Quran,” ungkapnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni.