Doa Apa yang Sebaiknya Dibaca di Bulan Ramadhan? Oleh Ustadzah Ain Nurwindasari.
PWMU.CO – Ramadhan merupakan bulan mulia, terdapat banyak keutamaan di dalamnya, terutama karena adanya aktifitas puasa yang menjadi salah satu amalan utama sekaligus wajib di bulan ini.
Untuk bisa memaksimalkan bulan momentum Ramadhan, adakah doa maupun dzikir khusus di dalamnya?
Terrekam dari beberapa hadis, setidaknya ada beberapa doa maupun dzikir yang dianjurkan di bulan Ramadhan.
Pertama, istighfar pada waktu sahur.
Pada bulan Ramadhan seorang Muslim yang tidak sedang berhalangan syar’I diwajibkan melaksanakan puasa, yang disunnahkan untuk mengawalinya dengan aktifitas sahur sebelum terbit fajar.
Pada saat sahur ini lah waktu yang disebut secara khusus agar seseorang memperbanyak istighfar. Allah SWT berfirman:
الصَّابِرِينَ وَالصَّادِقِينَ وَالْقَانِتِينَ وَالْمُنْفِقِينَ وَالْمُسْتَغْفِرِينَ بِالْأَسْحَارِ
“Merekalah orang-orang yang penyabar, jujur, tunduk, rajin berinfak, dan rajin istighfar di waktu sahur.” (Ali Imran: 17)
Kedua, ketika berbuka puasa dianjurkan untuk berdoa sebagaimana yang dituntunkan oleh Rasulullah SAW.
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، إِذَا أَفْطَرَ قَالَ: «ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ»
“Biasanya Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam jika berbuka beliau berdoa, ‘dzahabazh zhama’u wabtallatil ‘uruuqu wa tsabatal ajru insyaallah (telah hilang rasa haus, telah basah kerongkongan, dan telah diraih pahala insyaallah)’” (HR Al-Bazzar dalam Musnad-nya [5395], An-Nasa’i dalam Sunan Al-Kubra [3315], Ath-Thabrani dalam Mu’jam Al-Kabir [14097], Ad-Daruquthni dalam Sunan-nya [279], Al-Hakim dalam Mustadrak-nya [1536]).
Ketiga, doa ketika selesai melaksanakan shalat witir.
سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ
“Maha suci Allah yang Maha Merajai dan yang Maha Bersih” (3x)
رَبِّ الْمَلَائِكَةِ وَالرُّوحِ
“Yang menguasai para Malaikat dan Ruh/Jibril” (1x)
Doa di atas sesuai dengan hadis berikut:
عَنْ أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ «يُوتِرُ بِ سَبَّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى، وَقُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ، وَقُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ» ، وَإِذَا سَلَّمَ قَالَ: «سُبْحَانَ الْمَلَكُ الْقُدُّوسُ» ثَلَاثَ مَرَّاتٍ، وَمَدَّ بِالْأَخِيرَةِ صَوْتَهُ، وَيَقُولُ: «رَبُّ الْمَلَائِكَةِ وَالرُّوحِ»
Artinya: “Dari Ubayy Ibnu Ka‘ab (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Adalah Rasulullah SAW melakukan witir dengan membaca Sabbihis—ma rabbikal- a‘laa, qul yaa ayyuhal-kaafiruun dan qul huwallaahu ahad; dan apabila selesai salam ia membaca Subhaanal-Malikil-Qudduus [Maha Suci Allah Yang Maha Merajai dan Yang Maha Bersih] tiga kali dan menyaringkan suaranya dengan yang ketiga, serta mengucapkan rabbil-malaa’ikati war-ruuh [Tuhan Malaikat dan ruh]” [HR ath-Thabarani, di dalam al-Mu‘jam al-Ausath].
Keempat, doa ketika menyambut malam lailatul qadar.
Diriwayatkan dalam sebuah hadis:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بُرَيْدَةَ، أَنَّ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا، قَالَتْ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ ، أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ لَيْلَةَ الْقَدْرِ أَيُّ لَيْلَةٍ هِيَ، مَا أَسْأَلُ رَبِّي؟ قَالَ: ” تَقُولِينَ: اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي “
Dari Abdullah bin Buraidah, bahwa ‘Aisyah RA berkata kepada Nabi SAW: “Wahai Rasulullah, apa pendapatmu, jika aku mengetahui suatu malam adalah lailatul qadar. Apa yang aku katakan di dalamnya?” Beliau menjawab, “Katakanlah: ‘Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu anni’ [Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf lagi Maha Mulia yang menyukai permintaan maaf, maafkanlah aku].” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Demikian doa maupun dzikir selama bulan Ramadhan sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Selain doa-doa khusus di atas, seorang muslim juga dianjurkan untuk memperbanyak doa di bulan Ramadhan. Mengingat kemuliaan bulan Ramadhan dan keutamaan orang yang berdoa ketika puasa.
Sebagaimana terdapat dalam sebuah hadis yang diriwayatkan dari Jabir bin ‘Abdillah, Rasulullah SAW bersabda:
إِنَّ لِلّهِ فِى كُلِّ يَوْمٍ عِتْقَاءَ مِنَ النَّارِ فِى شَهْرِ رَمَضَانَ ,وَإِنَّ لِكُلِّ مُسْلِمٍ دَعْوَةً يَدْعُوْ بِهَا فَيَسْتَجِيْبُ لَهُ
”Sesungguhnya Allah membebaskan beberapa orang dari api neraka pada setiap hari di bulan Ramadhan,dan setiap muslim apabila dia memanjatkan do’a maka pasti dikabulkan.” (HR Al Bazaar. Al Haitsami mengatakan bahwa perowi hadis ini tsiqoh (terpercaya). Wallahu a’lam bish shawab.
Ustadzah Ain Nurwindasari SThI, MIRKH adalah Anggota Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah; alumnus Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah (PUTM) PP Muhammadiyah dan International Islamic University of Malaysia (IIUM); guru Al-Islam dan Kemuhammadiyahan SMP Muhammadiyah 12 GKB Gresik.
Editor Mohammad Nurfatoni