PCIM Pakistan Menggelar Seminar Ilmiah Seputar Ramadhan; Liputan Zulfikar Audia Pratama langsung dari Islamabad, Pakistan.
PWMU.CO – Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Pakistan bekerja sama dengan Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Pakistan menggelar Seminar Ilmiah Seputar Ramadhan, di Islamabad, Pakistan Kamis (23/3/2023).
Sekjen PPMI Pakistan, Isrofiel Najibullah mengungkapkan tujuan acara ini untuk mempererat silaturahmi antarmahasiswa Indonesia di Pakistan, khususnya di Islamabad. Dia mengungkapkan kegiatan tersebut juga bertujuan sebagai sarana dalam memaksimalkan ibadah di bulan yang penuh berkah ini.
Indra Noer, Sekretaris I Fungsi Politik KBRI Islamabad—yang menggantikan Dubes Indonesia untuk Pakistan, Adam Mulawarman Tugio karena berhalangan hadir—menyampaikan Ramadhan kali ini bukanlah bulan Ramadhan yang biasa. Oleh karena itu ia menekankan agar mahasiswa selalu berhati-hati dan agar berfokus beribadah dibulan Ramadhan
“Kondisi negara yang kita tinggali di sini mengharuskan kita agar selalu berhati-hati dalam segala kegiatan, silakan berfokus pada ibadah dan juga final exam yang akan diselenggarakan di bulan Ramadhan,” ujar Indra.
Dua Narasumber
Di acara yang bertajuk Menapak Jalan Menuju Ramadhan yang Kafah ini turut hadir International Islamic University of Islamabad (IIUI) Dr Hafiz Anwar. Dia sebagai pemantik diskusi pertama. Tema yang dibawakan adalah Bagaimana para Sahabat dalam Menghidupkan Bulan Ramadhan.
Dia menerangkan sejarah para Sahabat menghidupkan Ramadhan. Selain itu beliau juga menjelaskan tentang amalan-amalan yang dilakukan para sahabat selama sebelum dan setelah Ramadhan.
“Rasul dan sahabatnya dulu menyambut Ramadhan bahkan sebelum datangnya bulan Ramadhan. Dan setelah Ramadhan para sahabat selalu berdoa agar dapat bertemu kembali dengan Ramadhan,” terang Hafiz.
Setelah penyampaian materi oleh Hafiz, acara dilanjutkan dengan pemaparan oleh Abdul Wahid Ritongga. Dia merupakan mahasiswa Magister Ilmu Hadist di IIUI. Tema yang dibawakan Nasehat-Nasehat dalam meraih Lailatul Qadr.
Di awal penjelasannya ia berpesan kepada mahasiswa agar memiliki mental yang kuat karna berpuasa di negeri orang. Ia juga menambahkan bahwa salah satu di antara keutamaan yang dimiliki umat Muhammad adalah dengan adanya Lailatul Qadr
“Umat terdahulu memiliki umur panjang, sehingga mereka gemar beribadah. Sedangkan umur kita terlalu pendek jika dibandingkan dengan umur orang terdahulu, namun kita memiliki doorprize yaitu dengan adanya Lailatul-Qodr,” terang alumnus Universitas Azhar Kairo Mesir tersebut.
Usai pemaparan, acara yang berlangsung selama tiga jam tersebut ditutup dengan sesi tanya jawab dan buka Bersama dan shalat Tarawih berjamaah. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni