PWMU.CO – Berbaju coklat berpadu celana biru tua khas Hizbul Wathan, 82 siswa Kelas IV dan 10 guru SD Muhammadiyah Manyar meninggalkan sekolah yang berada di Jalan Amuntai GKB Gresik, Kamis (20/4) pukul 07.00. Dengan mengusung misi ‘Kami Siap Menjadi Kader Muhammadiyah demi Bangsa yang Berkemajuan’, mereka menuju Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) Surabaya dan Kantor Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur.
Tidak mudah bisa mengikuti kegiatan bertajuk Fourth Grade Uutdoor ini. “Syaratnya, siswa harus sudah menghafal Surat Al-Insyiqaq dan Al-Muthaffifin, serta 6 hadist dan 4 doa harian sesuai dengan target hafalan di semester 2 ini,” ujar Ria Pusvita Sari, salah satu guru pendamping, kepada pwmu.co. Kegiatan ini, kata dia, dimaksudkan untuk mempersiapkan kader Muhammadiyah yang tangguh, serta cinta tanah air dan bangsa.
(Baca: Dari Bahan Bekas, Kostum-Kostum Unik Ini Meriahkan Milad ke-13 SD Muhammadiyah Manyar)
Vita, panggilan Ria Pusvita Sari, menjelaskan, pembelajaran diawali dengan kunjungan ke Planetarium yang berada di dalam area Museum TNI AL Loka Jala Srana. “Di museum itu, siswa belajar sejarah pertempuran TNI AL mempertahankan garis batas perairan RI. Mereka juga belajar tentang ilmu perbintangan dan luar angkasa,” ujarnya.
Pembelajaran kemudian bergeser ke Museum Jales Veva Jaya Mahe (Monjaya) untuk mengenal sejarah perjuangan TNI AL. “Kami juga berkesempatan naik ke puncak menara museum, tempat di mana patung raksasa Letkol Yos Sudarso berdiri. Rasa takjub luar biasa kami tunjukkan atas keindahan lautan Indonesia,” kisahnya.
(Baca juga: Ketika Emosi Orangtua-Anak Meledak di Tengah Parent Education)
Perjalanan dilanjutkan ke KRI Multatuli untuk belajar tentang bagian-bagian kapal. “Juga untuk mengetahui keadaan di dalam kapal, serta bagaimana perjuangan hidup di dalam kapal selama berlayar dan ilmu seputar kelautan,” jelasnya.
Setelah setengah hari belajar tentang kelautan, perjalanan dilanjutkan menuju kantor Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur yang ada di Jalan Kertomenanggal Surabaya. “Mas Phonny Adityawan Mulyana, selaku Sekretaris Majelis Dikdasmen PWM Jatim menyambut kami dengan hangat. Beberapa video kegiatan PW M Jatim diputar mengawali kegiatan kunjungan,” tutur Vita.
(Baca juga: Lagi, SD Muhammadiyah Manyar Juarai Kompetisi Robot Bergengsi Tingkat Nasional)
Begitu masuk Aula KH Mas Mansur di lantai 3, para siswa berebut duduk di kuris paling depan. “Tindakan itu diapresiasi Mas Phonny. Menurut beliau itu bagian dari karakter karena biasanya anak-anak enggan duduk di di depan,” ungkap Vita yang juga aktivis Kepanduan HW ini.
Pada kesempatan itu, tutur Vita, Phonny juga memberi motivasi pada siswa-siswi SD Muhammadiyah Manyar untuk menyiapkan diri mengikuti ajang Muhammadiyah Education Award 2017 yang akan digekar bulan Juli mendatang. “Mas Phonny ingin menularkan tradisi prestasi yg ada di Muhammadiyah Jatim kepada siswa SDMM,” kata Vita. Menurutnya, di mata para siswa SDMM, bapak-bapak di PWM Jatim merupakan superhero di dunia nyata. “Beliau-Beliau berjuang demi amar makruf nahi munkar.” (nur)