Perubahan Fisik dan Psikis Remaja Harus Diiringi Akhlak, Penulis: Abizar Purnama
PWMU.CO – Pesantren Kilat Darul Arqam (PKDA) di SD Muhammadiyah Kompleks Gresik (SD Mugres) Jawa Timur membahas tentang akhlak remaja. Kegiatan yang dilaksanakan pada Jumat-Sabtu (31/3-1/4/2023) ini didesain untuk memberi pengetahuan dan wawasan terapan tentang keremajaan yang lengkap kepada 152 siswa kelas V.
Sebelumnya, mereka menerima materi tentang perubahan fisik-psikis dan fikih keremajaan.
Usai shalat Tarawih, materi dengan topik pembinaan akhlak ini digelar. Untuk materi ini di Kampus B Jalan Harun Thohir 37 A diisi oleh Drs Muji Sucipto, guru SD Mugres sendiri. Sedangkan di Kampus A Jalan KH Kholil 90, panitia mengundang narasumber dari luar, yakni M. Fadloli Aziz SSi MPd.
Sekretaris Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik 2015-2022, M. Fadloli Aziz, menuturkan, banyak perilaku yang lumrah dilakukan oleh anak-anak. “Namun akan terasa janggal bila kalian yang berusia 10-11 tahun ini masih melakukannya. Seperti mengompol, makan berceceran, tidur dikeloni, belajar masih diperintah, melalaikan shalat, dan sebagainya,” katanya
Oleh karena itu Aziz berpesan agara para peserta mulai menyadari tanggung jawabnya sebagai seseorang yang beranjak remaja. Diharapkan, fisik yang berubah dan psikis yang berkembang harus diiringi dengan kesadaran berperilaku yang baik.
Aziz yang juga guru SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik ini pun menekankan materi pada segi kemandirian remaja. Kemandirian yang juga bermakna tahu diri, tahu waktu, dan tahu kondisi. Ia mengharapkan para siswa tahu waktu dalam bermain gadget (gawai).
Agar lebih mudah tercerna oleh peserta, Aziz menayangkan beberapa video yang menggambarkan dampak buruk pemakaian gawai. Dari video tersebut peserta mencatat pesan dan hikmahnya pada lembar catatan masing-masing.
Kepada PWMU.CO, salah satu peserta PKDA Akbar Al Zain Saputra mengatakan bahwa ia tertarik dengan video-video yang ditayangkan. “Saya jadi lebih tahu maksudnya apa,” tutur Al Zain.
Kegiatan PKDA ini pun berlanjut hingga sahur bersama, shalat Subuh berjemaah, dan bertadarus setelahnya. PKDA ditutup dengan pemberian syahadah (piagam) sebagai tanda kelulusan peserta.(*)
Editor Mohammad Nurfatoni