PWMU.CO– Bahagia dengan bimbingan Allah menjadi topik pengajian buka bersama PCM-PCA Buduran menghadirkan Ustadz Sikin Abu Rajab, Ahad (2/4/2023).
Pengajian diselenggarakan di Masjid al-Furqon Sawohan Buduran Sidoarjo. Ustadz Sikin Abu Rajab mengawali ceramah dengan mengutip surah Ali Imran: 102.
Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepadaNya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim.
Dia menjelaskan, dalam ayat ini Allah membimbing umat Islam dalam empat hal. Pertama, Allah mengabarkan bahagia hidup di dunia.
Kedua, kebahagiaan di dunia bukan puncak tertinggi, masih ada kebahagiaan yang sebenarnya yaitu di akhirat.
Ketiga, jangan terperdaya dengan kehidupan dunia, betapapun cinta pada dunia pasti dibatasi dengan kematian. Keempat, hidup di dunia harus sukses dengan megikuti petunjuk risalah Allah.
Ustadz Sikin Abu Rajab menjelaskan, dengan kasih sayangNya, Allah memberikan bimbingannya dengan al-Quran tetapi sikap manusia terbagi menjadi tiga kelompok. Ia menyitir surat Fathir (35) ayat 32.
Kelompok pertama, zalimu linafsi. Menzalimi diri sendiri. Ini kelompok paling rugi. Allah telah memberikan bimbingannya tetapi diabaikan .
Dia berikan contoh, bulan Ramadhan yang istimewa dia sambut seperti bulan biasanya bahkan merasa berat dengan datangnya Ramadhan.
Kelompok kedua, muktasid. Orang yang transaksional. Semua yang diperintahkan Allah ditimbang untuk duniawi, perintah ibadah jadi beban.
“Ukuran kebenaran menurut hawa nafsunya, maka tatanan kehidupan menjadi rusak,” terangnya dengan membacakan surat al-Mukminun ayat 72
Ketiga, sabiqul bil khairat. Orang mengedepankan kebaikan dari yang diperintahkan Allah karena yakin kebaikannya akan diberikan pahala oleh Allah dan kembali pada dirinya.
Dai asal Surabaya itu menjelaskan, puasa itu pintunya iman maka iman ada levelnya. Setelah iman, amal saleh sebagai pembuktian yang diyakini. Ketiga, ilmu untuk menuntun dalam beramal. Keempat, berdakwah.
Kelima, sabar. Ini puncak kualitas iman. “Orang yang siap menghadapi ujian yang berat dari apa yang diyakininya,” jelasnya.
Pria berserban ini mengakhiri dengan mengutip surat Ali Imran ayat 200.
Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap-siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.
Penulis Ridwan Manan Editor Sugeng Purwanto