PWMU.CO – Kebijakan double standard yang diberlakukan oleh Pemerintah Amerika Serikat mendapat kritik tajam bebagai pihak. Salah satunya datang dari Prof Achmad Jainuri. Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur ini menyampaikan Amerika Serikat di satu sisi lantang berbicara tentang demokrasi dan kemanusiaan.
Sebaliknya, lanjut Jainuri Amerika Serikat gencar melakukan intervensi ke beberapa negara di kawasan Timur Tengah. Seperti negara Afganistan, Syria Irak dan negara lainnya. ”Kebijakan double standard Amerika Serikat tersebut kontra produktif dan telah menghancurkan demokrasi dan kemanusiaan itu sendiri,” tegas guru besar UINSA Surabaya saat berdiskusi dengan Prof John Wallace Van Doren di Kantor Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, Kamis (20/4) kemarin.
(Berita terkait: Di Depan Warga Persyarikatan, Ini Catatan Kritik Profesor Amerika terhadap Donald Trump)
Profesor asal Florida State University ini mengakui bahwa kebijakan double standard itu menjadi autokritik bagi Pemerintah Amerika Serikat. Terlebih, menjadi peringatan buat President Donald Trump. ”Keinginan untuk menjadi negara adidaya di tengah keterpurukan ekonomi yang dialami oleh Amerika Serikat akan melahirkan pola pemerintahan yang cenderung keluar dari pakem yang ada. Dan itulah AS,” Van Doren menganggapi kritik Jainuri.
Jainuri kembali menanyakan apakah Amerika Serikat akan berubah dari negara demokrasi, menjadi negara yang relegius? ”Ya, Amerika Serikat akan menjadi negara Kristen karena Trump,” jawab Van Doren dengan tegas.
Van Doren pun menyebut beberapa kebijakan Obamacare peninggalan darri Partai Demokrat, seperti hubungan dengan dunia Islam, problematika perbatasan dengan Meksiko, isu tentang pajak, pergulatan dengan kongres legislatif dan dialektika dengan pengadilan (yudikatif) yang membuat Trump harus melakukan langkah deskresi yang tepat. Terutama untuk bisa menghadapi perubahan dunia yang berjalan cepat.
Di akhir pertemuan, Van Doren berharap agar Muhammadiyah bisa menjadi jembatan antara Amerika Serikat dengan dunia Islam. ”Semoga Muhammadiyah bisa menjadi jembatan Islam di Indonesia maupun di dunia,” tandasnya di sela-sela foto bersama dengan Ketua PWM Jatim Dr Saad Ibrahim dan para peserta.(uzlifah/aan)