Wafat Mendadak, Aminul Fuad sang Aktivis Muda Muhammadiyah Bungah; Penulis M Fadloli Aziz
PWMU.CO – Wafatnya Aminul Fuad sangat mendadak. Saya mengetahuinya pun langsung terkejut. Setelah shalat Subuh berjamaah beserta siswa-siswi kelas VI peserta Training Center Darul Arqam (TCDA) SD Muhammadiyah Manyar (SDMM), Kamis (7/a4/23), saya membaca informasi dari Kepala SDMM Ria Pusvitasari MPd di group WA SDMM.
Informasi tersebut tertulis, “Innalilahi wa innailaihi rajiun. Turut berduka cita atas meninggalnya kakak dari Ustadhah Indah Nur Rahmawati. Semoga almarhum husnul khatimah dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan keikhlasan. Amin.”
Merespons pemberitahuan tersebut saya tanyakan di group, kakak Ustadzah Indah namanya siapa yang wafat? “Mas Fuad,” jawab guru SDMM tersebut di group.
Sontak saya terkejut karena baru beberapa hari yang lalu Aminul Fuad menghubungi saya menanyakan kelanjutan proses seleksi Kepala SMP Muhammadiyah 5 (Mulia) Bungah dan SMP Muhammadiyah 10 Bungah. Aminul Fuad SKom merupakan Sekretaris Eksekutif Majelis Dikdasmen PCM Bungah, Gresik, Jawa Timur.
Dalam pandangan saya, dia sosok yang rendah hati, ramah, dan aktif di Muhammadiyah Cabang Bungah. Di samping itu, dia juga aktif sebagai sekretaris panitia pembangunan dan takmir Masjid At-Taqwa Gunung Pendil Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Sukorejo Bungah.
Serangan Stroke
Ketua Majelis Dikdasmen PCM Bungah Drs Muhammad Maftuh MPd mengatakan Aminul Fuad sebelum kena serangan stroke mendadak sempat mengikuti rapat malam di Masjid At Taqwa PRM Sukorejo yang memprogramkan acara santunan yatim piatu, iktikaf, kajian islami, buka puasa bersama, dan shalat tarawih.
“Hari Selasa saat mau makan sahur Bapak Fuad merasa anggota badannya tidak bisa digerakkan karena mati rasa. Kemudian Bapak Fuad dibawa adiknya ke RS Fatma Medika Sembayat. Dirujuk ke RS Ibnu Sina Gresik. Hari Kamis sekitar pukul setengah satu dini hari, Bapak Fuad sudah dinyatakan wafat,” tutur Maftuh.
Maftuh menambahkan bahwa pada Kamis pukul 07.30 jenazah almarhum Fuad dishalatkan di Masjid Muhajirin Bungah, dekat rumah keluarga. “Almarhum Bapak Fuad sebelumnya sebagai pengajar IT, penanggung jawab laboratorium komputer dan pengelola dapodik SMPM 5 Bungah. Beliau sosok guru yang penyabar. Alhamdulillah satu tahun yang lalu diterima PPPK di UPT SMPN 1 Bungah. Pun demikian Bapak Fuad masih aktif di persyarikatan,” tutur Maftuh.
Selanjutnya Maftuh menyampaikan bela sungkawa atas wafatnya Aminul Fuad. “Kami atas nama Majelis Dikdasmen PCM Bungah ikut berbela sungkawa dan merasakan duka yang mendalam atas wafatnya Bapak Aminul Fuad yang mendadak dan dalam usia 46 tahun. Kami merasa kehilangan tenaga yang kami butuhkan untuk mengembangkan sekolah di cabang Bungah. Juga di ranting Muhammadiyah Sukorejo yang SDM-nya sangat sedikit,” ucap Bendahara PDM Gresik periode 2015-2022 tersebut.
Sosok yang Ramah
Sementara Kepala SMP Muhammadiyah 5 (SMP Mulia) Bungah, Junainah SPd ST MM, menyampaikan, “Bagi saya beliau sosok yang ramah, ceria, berjuang untuk SMP Mulia. Selalu siap membantu kalau kami butuh pertolongan walaupun beliau sudah tidak di SMP Mulia. Terakhir kemarin Hari Senin beliau saya WA karena info GTK guru SMP Mulia belum valid semua. Beliau datang ke SMP Mulia dan memberikan saran kepada OPS.”
Kepala SMP Mulia Bungah juga menyampaikan Aminul Fuad ST selalu mengajak kepada kebaikan. “Senin kemarin ada guru yang main HP, sama Pak Fuad diguyoni dengan kata-kata ngaji Bu,” ungkapnya.
Sementara Kepala SMPM 10 Bungah, Mutik Farida SAg, yang pernah menjadi rekan kerja Aminul Fuad mengatakan, “Beliau pernah mengajar materi TIK dan Kemuhammadiyahan. Beliau seorang guru yang penyabar, santun, supel dan ramah dengan siapa saja. Begitu juga dengan anak-anak, selalu memberi teladan yang baik. Kalau ada masalah selalu mengajak menyelesaikan dengan musyawarah.”
“Walaupun sudah hampir satu tahun tidak mengajar di SMPM 10 Melirang tapi hubungan dengan beliau masih terjalin dengan baik. Masih aktif di group guru SMPM 10 Melirang. Tidak saya keluarkan karena harapan saya masih bisa kasih masukan dan saran yang baik. Ternyata ajal yang memisahkan kita dengan beliau,”tambahnya.
Mutik berharap dengan mendoakan, “Semoga Allah swt menerima amal ibadahnya dan mengampuni segala dosanya. Keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kesabaran.”
Almarhum Aminul Fuad wafat pada usia 46 tahun. Meninggalkan satu istri dan tiga orang anak. Putra ketiga baru berusia satu tahun. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni