Tiga Perdagangan yang Tidak Pernah Merugi; Penulis Slamet Hariadi
PWMU.CO – Tiga perdagangan yang tidak dirugikan Allah yang pertama membaca al-Qur’an, kedua shalat, dan ketiga zakat, infak, dan sedekah.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan Masroin Assafani MA dalam pengajian menjelang berbuka yang digelar di Masjid al-Falah Desa Golokan, Kecamatan Sidayu, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Kamis (6/4/23).
Masroin Assafani yang biasa dipanggil Ustadz Roin menukil al-Quran Surat Fathir ayat 29: “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah, mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian dari rezeki yang kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan.”
Dia menjelaskan, perdagangan dengan Allah yang pertama, orang yang membaca al-Qur’an satu huruf itu nilainya sama dengan sepuluh dan kalau dua huruf dapat 20 kebaikan. “Kalau 20 huruf dapat 200 kebaikan,”ucapnya.
Dia bertanya kepada hampir 1.000 jamaah yang hadir di Aasjid al-Falah ini, “Sudah berapa huruf al-Quran yang dibaca dari awal Ramadhan sampai hari ini?”
Jamaah pun menjawab, tidak bisa menghitung karena banyaknya ayat al-Quran yang sudah dibaca.
Ustdaz Roiun berpesan kepada seluruh jamaah membaca al-Qur’an ini, tidak hanya pada bulan ramadhan saja, tapi diluar bulan ramadhan juga terus membaca al-Qur’an ajak dia
“Di dunia ini, seuntung-untungnya orang berdagang pasti ada ruginya, tapi membaca al-Qur’an itu tidak akan rugi sama Allah,” ujarnya. Jadi, lanjut dia, nanti al-Quran akan memberikan syafaat kepada orang-orang yang mengkaji dan membaca al-Qur’an
Pria empat anak ini lalu memberikan semangat dengan yel-yel kepada jamaah dengan tiga kalimat. Pertama berbuka, lalu jamaah menjawab segar. Kedua shalat tarawih jamaah menjawab maqamam mahmuda. Dan ketiga, sahur lalu jamaah menjawab barakah. Di ruangan masjid ini seketika menjadi bergemuruh oleh yel-yel yang diucapkan jamaah.
Shalat Tak Merugi
Kedua, lanjut Ustadz Roin perdagangan yang tidak merugi adalah adalah mendirikan shalat. Kalau shalat berjamaah nilainya 27 derajat, sedangkan membaca al-Qur’an 10 kebaikan.
Dia menerangkan hadits yang artinya, “Sesungguhnya yang pertama kali dihisab pada diri seseorang hamba pada Hari Kiamat dari amalnya adalah shalat. Jika shalatnya baik, sungguh ia beruntung dan selamat. Jika rusak shalatnya sungguh ia menjadi orang yang merugi.”
“Kalau Bapak-bapak shalatnya mulainya akil baliq umur 13 tahun dan ibu-ibu umur 9 tahun mulai akil baliq. Sampai sekarang kira-kira shalat wajibnya berlubang apa tidak,” tanya Ustadz Roin
Kalau shalat ternyata bolong-bolong Maka untuk menutupinya dilihat shalat terawihnya, shalat rawatibnya, tahajudnya, dan shalat dhuhanya yang bakal bisa menutupnya ungkanya.
Perdagangan ketiga yang tidak merugi yaitu menjadi orang-orang yang loman (dermawan) dengan mengeluarkan zakat, infak, dan sedekah. Dia mengatakan, “Jagalah dirimu dari api neraka meskipun dengan sebiji korma.”
Di akhir pengajian ini Ustadz Roin mendoakan kepada jamaah semoga bisa masuk surga bersama-sama. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni