PWMU.CO – Sejak pagi, ratusan siswa-siswi SD Muhammadiyah 4 (Mudipat) Pucang, Surabaya terlihat sudah tidak sabar bisa mengikuti Diklat Da’i Cilik (Dacil). Antusiasme siswa-siswi semakin bertambah ketika Bambang Bimo Suryono, akrab disapa Kak Bimo ini tampil memberikan materi tentang cara menjadi da’i yang hebat dan bagus.
Dengan gayanya yang khas, pendongeng nasional yang dua kali mendapat rekor Muri ini mengajarkan cara dakwah yang kreatif. Yakni, menyampaikan kebaikan melalui tuturan kisah atau dengan cara mendongeng. Pendongeng dengan berbagai penghargaan dari dalam dan luar negeri ini mengatakan, inti dari berdakwah adalah amar makruf nahi munkar.
(Baca: Kader IMM Harus Jadi Penopang Dakwah Muhammadiyah)
”Apa arti dari kata tersebut, maknanya adalah mengajak kepada kebaikan dan mencegah kejelekan,” ujar pendongeng yang memiliki keahlian dalam menirukan berbagai suara, baik benda maupun binatang, Selasa (18/4) lalu.
Tak terasa 2 jam meteri dari Kak Bimo telah terlewati. Selanjutnya, siswa-siswi SD Mudipat diajak berkunjung ke Studio Radio Suara Muslim Surabaya. Di sana, para siswa diberi wawasan tentang penyiaran. Khususnya dakwah lewat radio. Mereka juga diberi kesempatan untuk bisa langsung siaran.
Tak berhenti sampai di situ saja, Dacil Mudipat kemudian diajak berkunjung ke kantor redaksi Majalah Matan PWM Jawa Timur. Dengan sabar, Nadjib Hamid memberikan penjelasan seputar dakwah lewat tulisan atau dakwah bil qalam.”Intinya apa yang kita sampaikan haruslah sesuatu yang benar dan bisa dipertanggungjawabkan. Semoga kelak mereka menjadi da’i-da’i yang hebat,” paparnya. (azizah/aan)