Tarbiyatul Mar’ah Aisyiyah Cetak Fasilitator; Liputan Ain Nurwindasari
PWMU.CO – Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur menyelenggarakan Safari Ramadhan secara daring Jum’at (7/4/2023). Kegiatan ini diikuti oleh seluruh anggota PWA Jawa Timur dan anggota majelis tabligh Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) se-Jawa Timur.
Koordinator Bidang (Korbid) Majelis Tabligh PWA Jawa Timur, Dra Faridah dalam prolognya menyatakan bahwa Majelis Tabligh tidak bisa dipisahkan dari majelis pembinaan kader.
“Karena disitu tempat menggodok, tempat mengadakan pelatihan-pelatihan, maka dua mejelis ini selalu bergandengan, bersinergi dalam beberapa hal,” katanya.
Farida juga menyampaikan pentingnya keberlangsungan program Corps Mubalighat ‘Aisyiyah (CMA) sebagai program unggulan yang sudah dipesan oleh pimpinan pusat.
“Maka sekarang kita melanjutkan. Juga ada Tarbiyatul Mar’ah ‘Aisyiyah (TMA) yang lahir menjelang akhir periode, maka saat ini untuk periode 2022-2027 kami sangat berharap program ini adalah program berkelanjutan yang belum terselesaikan bahkan masih lahir,” ucapnya.
Oleh karena itu Farida menekankan untuk melanjutkan program TMA ini, “Di mana TMA ini kita mencetak fasilitator-fasilitator pelatihan. TMA ini ada jenjang, ada kelas 1, 2, dan 3,” jelasnya.
Farida juga menekankan bahwa TMA merupakan program berkelanjutan sehingga tidak dianggap sebagai gugur kewajiban jika telah dilaksanakan.
“Tidak seakan Setelah kita melakukan sekali sudah selesai, gugur kewajiban, tapi ini adalah berkelanjutan, sampai materi itu benar-benar tuntas,” tuturnya.
Farida mengatakan bahwa CMA merupakan harapan pimpinan wilayah, supaya dari CMA ini muncul para nara sumber.
“Kemudian dari tarbiyatul mar’ah aisyiyah tercetak para fasilitator yang menfasilitasi pelatihan-pelatihan, supaya muncul ide-ide. Kalau di CMA Ahli dalil-dalil, maka di TMA muncul pakar-pakar misal para dokter yang menguasai materi tentang reproduksi, kemudian konselor,” ungkapnya.
Farida menekankan bahwa TMA akan sangat bermanfaat kehadirannya mengingat banyaknya masalah yang dihadapi warga ‘Aisyiyah.
“Oleh karena itu dua mejlis ini harus berpegangan erat, baik di pimpinan wilayah maupun pimpinan daerah. Kita bekerja bersama-sama,” tandasnya.
Editor Mohammad Nurfatoni
Discussion about this post