PWMU.CO– Ashima Khanza Tsauqifa kelas 1 SD Muhammadiyah 18 Mulyorejo Surabaya lolos ke babak final Kompetisi Matematika Supranasional (Komas) ke-18.
Pengumuman lolos dikeluarkan oleh Klinik Pendidikan MIPA (KPM) pada Selasa (11/4/2023). Sebenarnya ada 20 siswa SD Muhammadiyah yang masuk semifinal. Tapi yang lolos ke final Ashima.
Babak final akan dilaksanakan pada hari Ahad (14/5/2023) di Gedung Pusat Pengembangan SDM Aparatur Perhubungan, Kemang Bogor, Jawa Barat.
Ashima Khanza Tsauqifa akan bertemu dengan 150 finalis siswa kelas 1 lainnya di babak final. Babak final nanti, siswa diberi waktu selama 90 menit untuk mengerjakan soal yang telah diberikan.
Ada 20 soal isian singkat jika dijawab benar akan mendapatkan point 4; dan juga 2 soal uraian yang akan mendapatkan point 10 jika dijawab dengan benar. Tidak ada pengurangan nilai.
Kaur Kesiswaan Sholahul Umam Spd mengatakan prestasi Ashima menjadi semangat baru yang luar biasa untuk selalu membimbing siswa dalam belajar.
“Tugas kami di sekolah hanya melatih mental dan membina siswa untuk terus semangat belajar dan juga berani dalam mengikuti kompetisi. Salah satunya dalam mempersiapkan siswa mengikuti Kompetisi Matematika Supranasional,” ungkapnya.
Dia menyampaikan rasa syukurnya karena siswa SD Muhammadiyah 18 Surabaya bisa lolos ke babak final Komas tersebut.
”Kami hanya berharap siswa bisa selalu punya semangat dalam belajar dan berani mengikuti segala kompetisi yang terselenggara,” tambahnya.
Uswatun, ibunda Ashima bercerita bahwa putrinya ini selalu bersemangat dan suka belajar Matematika.
“Ashima sangat suka Matematika dan berhitung semenjak ada pelajaran tambahan calistung di sekolah, katanya Seru dan menyenangkan. Alhamdulillah selama ikut komas di rumah langsung minta belajar dan dibuatkan soal oleh ayah, ibu dan Tantenya dan selalu rutin ikut pembinaan di KPM Ketintang. Perjalanan ke sekolah dan pulang sekolah juga minta dibuatkan soal saat di mobil, saat ada waktu luang juga minta tanya jawab hitungan sederhana,” jelasnya.
Penulis Rizka Dwi Darmawan Editor Sugeng Purwanto