Berhari Raya tanpa Idul Fitri oleh Dahlansae, kontributor Pare Kediri.
PWMU.CO– Tahun ini boleh jadi Hari Raya Idul Fitri beda hari. Muhammadiyah sudah menetapkan 1 Syawal 1444H jatuh pada Jumat Pahing, 21 April 2023. Sementara pemerintah dan NU menunggu rukyatul hilang. Tapi sudah memastikan Idul Fitri bisa jatuh pada Sabtu, 22 April.
Walaupun beda Hari Raya Idul Fitri, semua senang dan bergembira di hari itu. Bisa makan bersama. Ada bermacam menu berbeda di setiap rumah. Ada yang bikin opor ayam, rendang, nasi kuning, ketupat, lepet, sayur manisa, aneka kue, dan bagi-bagi uang.
Semua orang menikmati hari raya. Karena libur nasional. Kecuali yang piket kerja bisa dirayakan di hari lain. Yang tidak berpuasa bisa berhari raya. Pedagang juga berhari raya dan bergembira karena dagangannya laris. Ada yang berhari raya pelesir ke tempat hiburan dan tempat rekreasi. Atau bersilaturahim ke sanak keluarga sehingga arus mudik mengalir bagaikan air bah.
Para perantau pulang melepas rindu keluarga dan kampung halaman. Ada juga yang ingin membuktikan kepada orang-orang kampung dirinya berhasil hidup di kota. Pulang pakai baju mahal, bawa perhiasan rentengan, dan bagi-bagi uang ke saudara dan keponakan.
Makna Idul Fitri
Beda lagi dengan Idul Fitri. Tak semua orang bisa menikmati. Hanya untuk orang-orang yang berpuasa. Karena itu semua orang bisa berhari raya tetapi tidak setiap orang bisa ber-Idul Fitri.
Sebab makna Idul Fitri adalah Id artinya kembali. Fitri berasal dari kata futur artinya sarapan. Jadi Idul Fitri maknanya kembali sarapan. Hanya orang-orang yang berpuasa merayakan kembali sarapan pada 1 Syawal. Sebab selama berpuasa Ramadhan mereka dilarang sarapan. Diganti sahur menjelang Subuh.
Masuki 1 Syawal malah dilarang berpuasa. Harus dirayakan dengan sarapan. Karena itu orang yang tidak berpuasa Ramadhan tidak ada perayaan kembali sarapan. Bahkan kelompok ini setiap pagi menghabiskan soto satu mangkok, nasi rawon, atau nasi pecel di warung sebelah.
Makna lain Idul Fitri adalah kembali suci. Id artinya kembali Fitri berasal dari fitrah artinya suci. Kembali suci bersih karena dosa-dosa masa lalunya diampuni Allah berkat menjalani puasa.
Status ini bisa dicapai oleh orang yang berpuasa dengan keimanan dan mengharap keridoan Allah. Seperti dikatakan Nabi Muhammad saw.
Man shoma ramadana imanan wahtisaban, ghufira lahu ma taqaddama min danbihi. Barang siapa yang berpuasa Ramadhan dengan iman dan harapan kepada Allah maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. (Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim)
Mudah-mudahan kita termasuk orang yang berhari raya sekaligus ber-Idul Fitri. Keluar sebagai orang yang bertakwa.
Editor Sugeng Purwanto