SD Muhammadiyah 18 Surabaya Berbagi 300 Paket Sembako, liputan kontributor PWMU.CO Surabaya Mitha Rizky Rachmawati
PWMU.CO – SD Muhammadiyah 18 Surabaya, Jawa Timur mengadakan kegiatan bakti sosial mengisi bulan Ramadhan, Jumat (14/4/2023) Yakni dengan menebar kebaikan sebagai bentuk kepedulian sosial terhadap sesama.
Ketua Kegiatan Er Ayu Nurafifah SSi menjelaskan kegiatan ini bertempat di halaman SD Muhammadiyah 18 Surabaya. Bakti sosial ini bertujuan untuk menumbuhkan sikap kepedulian sosial dan mempererat tali persaudaraan dalam hidup bermasyarakat.
“Berinteraksi secara langsung dengan warga sekitar setidaknya siswa yang ikut dalam kegiatan ini akan memiliki kepekaan sosial dan kasih sayang tanpa membeda-bedakan,” ungkapnya.
Semoga, harapnya, kegiatan ini dapat meningkatkan rasa syukur dan ketakwaan kita kepada Allah SWT.
Dalam kegiatan ini, lanjutnya, sebanyak 300 paket sembako dibagikan kepada warga sekitar berupa beras, minyak goreng, teh, dan gula. Distribusi paket sembako dalam kegiatan bakti sosial ini dilakukan oleh siswa dan guru secara langsung kepada warga sekitar.
“Untuk menghindari kerumunan, panitia telah membagikan beberapa kupon dan pengambilannya sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Dalam kegiatan ini, panitia juga melibatkan siswa dalam mendistribusikan sembako,” jelasnya.
Bingkisan Sembako
Siswa SD Muhammadiyah 18 Surabaya Ahmad Ghofari mengaku sangat senang mengikuti acara penyerahan sembako.
“Saya sangat senang. Alhamdulillah, acaranya seru bisa ikut berbagi dengan orang-orang yang membutuhkan. Semoga sembako yang diberikan membawa manfaat untuk mereka yang menerimanya,” ucapnya.
Kepala SD Muhammadiyah 18 Surabaya Baroroh Berlian Novantika SPd menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan bakti sosial ini. Ada pendidikan karakter yang diterapkan ketika siswa ikut terjun langsung berbagi.
“Siswa jadi belajar untuk menghargai segala sesuatu yang ada di sekitar kita, peduli, dan bersyukur. Ini adalah modal berharga bagi siswa dalam belajar pendidikan karakter, khususnya,” katanya.
Ini, sambungnya, adalah model pendidikan karakter. Proses belajar ini lebih mudah dipahami jika mereka terjun langsung ke masyarakat untuk berbagi. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.