PWMU.CO – Khutbah Idul Fitri 1444/2023: Ramadhan Melahirkan Jiwa yang Mencerahkan; Oleh Abdul Kholid Achmad Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) ΩUniversitas Muhammadiyah Gresik
اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً. اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِي جَعَلَ هَذَا الْيَوْمَ عِيْدًا لِعِبَادِهِ الْمُؤْمِنِيْنَ، وَخَتَمَ بِهِ شَهْرَ الصِّيَامِ لِلْمُخْلِصِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ الملك الحق المبين. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اشرف الانبياء والمرسلين. اَللَّهُمَّ صَلِّى عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. فَيَاعِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ .قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الكَرِيْمِ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
اللهُ أَكْبَرُ, اللهُ أَكْبَرُ, كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلاً. اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ الحمد
Puja dan puji bagi Allah SWT, Tuhan Pencipta Alam semesta dan isinya. Pemilik kuasa atas dunia dan isinya, Raja hari akhir, penyingkap rahasia-rahasia, dan penyibak selubung tirai-tirai. Dialah Allah, Yang Mahaabadi, Yang Mahaawal, Yang Mahaakhir.
Salawat dan salam semoga tetap senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, manusia pilihan pembawa kabar gembira, penerang jalan bagi manusia, cahaya segala cahaya, pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa, kekasih Sang Pencipta, dan pemberi syaafat di hari pembalasan. Demikian pula semoga rahmat terlimpahkan kepada keluarga, para sahabat, dan pengikutnya.
Allahu akbar Allahu akbar laa ilaaha illaalaahu allaahu akbar wa lillahilhamdu.
Alhamdulillah, atas rahmat Allah SWT kita semua diperkenankan berjumpa dihari idul fitri 1444 H setelah satu bulan penuh melaksanakan ibadah ramadhan. Semoga Allah menerima semua amalan-amalan kebaikan kita, sehingga Allah memantaskan kita untuk menyandang predikat muttaqin dan menjadikannya pemberat kelak dihari perhiungan. Amiin
Allahu akbar Allahu akbar laa ilaaha illaalaahu allaahu akbar wa lillahilhamdu.
Bulan Ramadhan yang telah kita jalani sebulan penuh adalah bagian dari nikmat kasih sayang Allah Sang Pencipta kepada manusia sekaligus instrumen Allah untuk pembersihan manusia agar kembali suci (fitri) dari dosa-doa yang dilakukannya, pembersihan dari perilaku pembangkangan perintah-Nya, pembersihan pikiran yang menjauhkan dari petunjuk-Nya, dan pelembutan hati yg mengeras, serta pemicu lahirnya rasa empati kepada sesama. Pembersihan dan pelembutan yang demikian itu tentunya apabila dalam pelaksanaan ibadah puasa, didasari dengan keimanan dan ketakwaan kepada Allah semata. Begitula sabda Nabi Muhammad SAW
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ “
“Barangsiapa yang puasa Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala, akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR Bukhari No. 38)
Bulan Ramadhan adalah ibadah spesial yang diperintahkan Allah bagi mereka yang beriman. Mengapa demikian? dalam ibadah puasa Ramadhan terdapat dua pendidikan sekaligus yakni: pendidikan fisik dan pendidikan mental.
Secara fisik manusia ditempah untuk menghilangkan atau setidaknya mengurangi kecenderungan terhadap hal-hal yang bersifat marerial, konsumtif dan sifat hewaniah melalui latihan menahan nafsu makan dan minum serta hubungan biologis sejak fajar hingga terbenamnya matahari.
Pendidikan fisik tersebut menjadikan manusia untuk selalu waspada terhadap godaan nikmat dunia yg bisa menjadikan manusia lalai terhadap tugas kehambaannya kepada Allah SWT. Dunia dapat menjerumuskan manusia ke lubang kesengsaraan, sebagaimana sifat dunia adalah cobaan bagi manusia. Hal tersebut sebagaimana firman Allah dalam al-Anfal: 28
وَا عْلَمُوْۤا اَنَّمَاۤ اَمْوَا لُكُمْ وَاَ وْلَا دُكُمْ فِتْنَةٌ ۙ وَّاَنَّ اللّٰهَ عِنْدَهٗۤ اَجْرٌ عَظِيْمٌ
“Dan ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah ada pahala yang besar.”
Pendidikan fisik sebagaimana perintah Allah untuk menahan makan dan minum, serta kebutuhan biologis sebagai tanda bahwa terdapat batasan bagi manusia untuk makan, minum hingga tidak berlebih-lebihan. Allah SWT, berfirman:
يٰبَنِيْۤ اٰدَمَ خُذُوْا زِيْنَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَّكُلُوْا وَا شْرَبُوْا وَلَا تُسْرِفُوْا ۚ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِيْنَ
“Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.” (al-A’raf 7 31)
Sedangkan secara mental manusia diberikan pendidikan hati dengan munculnya rasa empati, kasih sayang dan kepedulian terhadap sesama.
Pendidikan hati bagi manusia sejatinya adalah pendidikan yg utama dari ibadah puasa ramadhan. Dengan hati yg terdidik diharapkan manusia memiliki kesempurnaan dalam menjalankan tugas kekhalifaan sekaligus tugas kehambaan dari Allah yang senantiasa dalam bimbingan Allah sang pemilik semesta.
Hati yang jernih nan dalam bimbingan Allah SWT senantiasa berdampak terhadap perilaku-perilaku positif yang terpantul pada pribadi seseorang sehingga mampu mencerahkan sekitarnya. Sebaliknya manusia-manusia yang hatinya tidak mendapatkan bimbingan Allah, lahir dari mereka aktifitas-aktifitas negatif, merusak, meresahkan dan bahkan rendah.
Hadits Nabi Muhammad SAW
الَا إِنَّ فِي الجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الجَسَدُ كُلُّهُ, وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الجَسَدُ كُلُّهُ؛ أَلَا وَهِيَ القَلْبُ
“Ingatlah, sesungguhnya di dalam jasad terdapat segumpal darah. Jika ia baik, baik pula seluruh tubuh. Dan bila ia rusak, rusak pula seluruh tubuh. Ketahuilah, ia adalah hati. (HR Bukhari dan Muslim).
Terbimbingnya hati manusia bukan hanya berdampak terhadap prilaku positif namun mereka adalah manusia yg kembali pada kebenaran sebagaimana dengan fitrah manusia itu sendiri. Allah SWT berfirman dalam an-Nur:30
فَاَ قِمْ وَجْهَكَ لِلدِّيْنِ حَنِيْفًا ۗ فِطْرَتَ اللّٰهِ الَّتِيْ فَطَرَ النَّا سَ عَلَيْهَا ۗ لَا تَبْدِيْلَ لِخلْقِ اللّٰهِ ۗ ذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ۙ وَلٰكنَّ اَكْثَرَ النَّا سِ لَا يَعْلَمُوْنَ
“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam); (sesuai) fitrah Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui,” (ar-Rum 30)
Hadirin jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah
Dengan kembalinya manusia kepada fitrah kebenaran, mereka dapat bertaqwrub kepada Allah sebagai wujud (hablum minallah) namun tetap menjalin kebaikan sesama manusia (hablum min an-nas) yang didasari dengan kesucian hati dan kesucian jasadnya.
Manusia-manusia yang demikian akan memiliki puncak realitas kehambaan yg terwujud dan terjaga pada ketenangan jiwa mereka yang diridhoi Allah. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
يٰۤاَ يَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ – ارْجِعِيْۤ اِلٰى رَبِّكِ رَا ضِيَةً مَّرْضِيَّةً
“Wahai jiwa yang tenang, Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang rida dan diridai-Nya.” (al-Fajr 89 28)
Allahu akbar Allahu akbar laa ilaaha illaalaahu allaahu akbar wa lillahilhamdu.
Ramadhan bukan hanya ibadah pendidikan, pembinaan bagi yang menjalankannya. Namun Ramadhan juga sebagai bulan rahmah (kasih sayang) Allah bagi manusia. Dengan perintah puasa Ramadhan kasih sayang diwujudkan dengan pembersihan diri manusia dari kotoran yang dimiliki baik kotoran secara fisik maupun psikis (kejiwaan). Bersihnya fisik dan psikis kita semoga mengembalikan kita suci dan melanjutkan misi kemanusiaan untuk menjadi kholifatullah dam abdullah.
Demikian khutbah ini disampaikan, dipenghujung khutbah ini marilah kita untuk bermunajat kepada Allah SWT dengan berdoa agar kita semua benar-benar lulus dari pendidikan Ramadhan tahun ini sehingga kita mampu mencerahkan diri dan sekitar kita atas rahmat Allah SWT. Amin.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَا بِهِ اَجْمَعِيْنَ, وَارْضَى عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُوءْمِنِيْنَ وَالْمُوءْمِنَاتِ اَلاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ ِانَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ.
اَللهُمَّ اِنَّا نَسْئَلُكَ سَلاَمَةً فِى الدِّيْنِ وَعَافِيَةً فِى الْجَسَدِ وَزِيَادَةً فِى الْعِلْمِ وَبَرَكَةً فِى الرِّزْقِ وَتَوْبَةً قَبْلَ الْمَوْتِ وَرَحْمَةً عِنْدَ الْمَوْتِ وَمَغْفِرَةً بَعْدَ الْمَوْتِ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
رَبَّنَا لاَ تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ ِاذْهَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً ِانَّكَ اَنْتَ الْوَهَّاب.
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
اللَّهُمَّ أَعِزَّالْإِسْلَامَا وَالْمُسلِمِين
وَجْمَعْ كَلِمَةَ الْمُسْلِمِينَ عَلَى الْحَقِّ يَا رَبَّ الْعَلَمِينَ
اَللَّهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِنَا كَمَا أَلَّفْتَ بَيْنَ الْمُهَاجِرِينَ وَاْلأَنْصَارِ
اَللَّهُمَّ رَبَّنَا تَـقَـبَّلْ مِنَّا صَلاَتَنَا… وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ
وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ, رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
رَبَّنَا اَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلاَ خِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبّى اْلعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُون وَالسَّلاَمُ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ