PWMU.CO – Kembali pada Fitrah Manusia; Khutbah Idul Fitri 1444/2023; Oleh Taufiqur Rohman MPdI; Ketua Majelis Pustaka dan Informasi Pimpinan Daerah Muhammadiyah Banyuwangi
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَـقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلٰهَ إِلاَّ اللّٰه وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللّٰه، اَللّٰهُـمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ، أَمَّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ اللّٰه، أُوْصِيْنِيِ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللّٰه، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. وَقَالَ تَعَالَى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.
Allahu Akbar Allahu Akbar walillahilhamdu
Puji syukur kita aturkan ke hadirat Allah SWT. Dengan rahmatnya kita dapat berkumpul di tanah lapang ini untuk melakukan shalat Idul Fitri 1444 Hijriah yang bertepatan dengan tanggal 21 April 2023.
Hadirin rahimakumullah
Sejak kemarin pasca-Maghrib kita melantunkan kalimat thayibah. Kita mengucapkan takbir, tahlil, dan tahmid. Semua itu dalam rangka mengagungkan asma Allah, mengokohkan tauhid, dan mensyukuri nikmatnya.
Allahu Akbar Allahu Akbar walillahilhamdu
Asal-usul manusia adalah makhluk yang berketuhanan. Manusia yang mengakui keesaan Allah SWT. Hal ini dapat kita lihat di dalam al-Quran surat al Araf ayat 172.
وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِي آدَمَ مِنْ ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ ۖ قَالُوا بَلَىٰ ۛ شَهِدْنَا ۛ أَنْ تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَٰذَا غَافِلِينَ
“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan).”
Ayat di atas menegaskan bahwa sejak di alam roh manusia sudah bersyahadah atas keesaan Allah. Oleh karena itu di hari yang fitri ini, mari kita gunakan untuk men-charge ketauhidan kita. Hanya Allah yang menjadi Tuhan, selainnya adalah makhluk.
Allahu Akbar Allahu Akbar walillahilhamdu
Di samping menjadi makhluk yang berketuhanan, manusia merupakan makhluk sosial. Hal ini dijelaskan dalam al-Quran surat al-Hujurat ayat 13.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَٰكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَٰكُمْ شُعُوبًا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓا۟ ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ ٱللَّهِ أَتْقَىٰكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”
Di dalam ayat ini, Allah menjelaskan bahwa manusia merupakan makhluk sosial. Ia hidup di tengah pluralitas. Manusia bersuku-suku dan berbangsa. Dari kemajemukan itu diharapkan manusia mampu litaarafu (saling kenal-mengenal). Maka manusia harus berinteraksi satu sama lain. Bukanlah seorang muslim, kalau dia tidak mau terjun di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Dan yang terbaik adalah orang-orang yang bertakwa.
Allahu Akbar Allahu Akbar walillahilhamdu
Hadirin rahimakumullah
Baru saja kita sudah melewati bulan Ramadhan. Jika kita ber-muhasabah, saat Ramadhan banyak ibadah yang hakikatnya merupakan riyadhah (latihan) untuk kembali pada jati diri manusia.
Nabi Muhammad saw bersabda:
.مَنْ صَامَ رَمَضَانَ، إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan dasar iman dan mengharap pahala, maka diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR Bukhari dan Muslim)
Ibadah puasa membentuk pribadi yang bertaqwa. Qiyamu Ramadhan atau shalat Tarawih membentuk pribadi yang taat dan istiqamah. Tadarus membentuk pribadi yang berjalan di muka bumi dengan tetap berpedoman pada hukum Allah. Zakat membentuk pribadi yang gemar sharing (berbagi) kepada sesama.
Alangkah indahnya di hari Fitri ini, manusia yang mampu kembali pada jati dirinya yang utuh. Tetap konsisten pada keyakinan tauhidnya. Padunya antara ucapan dan perbuatan. Di situlah letak kehebatan manusia. Jauhi ucapan yang mengandung unsur al-zur (kedustaan, hoax), al-laghwu (sia-sia), dan al rafats (jorok, tabu). Bukan sebaliknya, ia menjadi pribadi yang split personality (kepribadian pecah). Antara kata dan perbuatan tidak selaras. Nauzubillahi mindzalik. Dan sebagai makhluk sosial, kita harus mampu menjaga hubungan baik dengan sesama manusia. Tetap jaga kepedulian kita dengan bersedekahh dan berinfak. Itulah pribadi yang benar-benar mampu kembali pada fitrah manusia.
Hadirin Rahimakumullah
Mari kita berdoa kepada Allah. Agar di bulan Syawal ke depan kita tetap mampu menatap kehidupan ini dengan jiwa ketuhanan yang mantap. Dengan menebarkan nilai-nilai fitrah kemanusiaan yang hakiki.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعلَ آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَآلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالْإِيْمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلًّا لِلَّذِيْنَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَامًا
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
الحمد لله رب العالمين