PWMU.CO– Shalat gerhana matahari berlangsung di Masjid al-Hidayah Desa Jatikalang Krian Sidoarjo, Kamis (20/4/2023) siang.
Sesuai instruksi Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Krian pelaksanaan shalat gerhana pada pukul 10.30-12.00.
Sebelum shalat yang diikuti tidak kurang dari 60 orang itu dimulai, Ustadz Muhammad Hanif Azhar MPdI menjelaskan kaifiyah shalat kusuf itu.
”Shalat gerhana itu dilaksanakan dua rakaat, tetapi ada empat rukuk, dan empat sujud. Setelah takbir membaca surat al-Fatihah disambung dengan membacakan surat al-Quran dipilihkan surat yang panjang. Kemudian rukuk dilanjutkan iktidal. Lalu membaca surat al-Fatihah lagi disambung surat pilihan yang tidak lebih panjang dari bacaan pertama,” katanya.
Bacaan surat pada rakaat kedua tidak lebih panjang dari rakaat pertama. Sujud dan rukuknya pada shalat gerhana ini juga lama. Jamaah yang tidak kuat karena kelamaan boleh langsung duduk.
“Sudah jelas para jamaah, apa perlu diperagakan?” kelakarnya.
“Sudah paham, tidak perlu diperagakan ustadz,” jawab para jamaah sambil tertawa.
Dalam khutbahnya dia menjelaskan, gerhana adalah peristiwa alam yang tidak ada sangkut pautnya dengan kematian dan kelahiran seseorang, oleh karena itulah kita dihimbau untuk melaksanakan shalat gerhana.
Untuk memperkuat penjelasannya, dia menyitir surat Fusilat ayat 37.
وَمِنْ اٰيٰتِهِ الَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُۗ لَا تَسْجُدُوْا لِلشَّمْسِ وَلَا لِلْقَمَرِ وَاسْجُدُوْا لِلّٰهِ الَّذِيْ خَلَقَهُنَّ اِنْ كُنْتُمْ اِيَّاهُ تَعْبُدُوْنَ
Sebagian dari tanda-tanda kebesaranNya ialah malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah bersujud kepada matahari dan jangan (pula) kepada bulan, tetapi bersujudlah kepada Allah yang menciptakannya, jika kamu hanya menyembah kepadaNya.
Disambung hadis nabi yang artinya
“Maka Rasulullah saw bersabda, sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua dari tanda-tanda kebesaran Allah. Keduanya tidak gerhana karena mati atau hidupnya seseorang. Apabila kamu melihat hal itu, maka berdoalah kepada Allah dan kerjakan shalat sampai matahari itu terang (selesai gerhana)” (HR al-Bukhari)
Kegiatan shalat kusuf di masjid Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Jatikalang memakan waktu lebih dari 30 menit, setelah selesai shalat gerhana dilanjutkan shalat Duhur.
Tempat Sholat Gerhana Matahari di PCM Krian
1. Masjid Baiturrahman, Desa Keterungan.
Imam : Ustadz Muhammad Irfan Sururri. SH
Khotib : Ustadz Fauza Asngadi
2. Masjid Sabilil Haq, Tundungan Desa Sidomojo
Imam/Khotib : Ustadz Sulton Dedi Wijaya, M.Pd.
3. Masjid An Nur Perumdam Desa Barengkrajan
Imam/Khotib : Ustadz Rohmatul Fuad.
4. Masjid Al Hidayah Desa Jatikalang.
Imam/Khothib : Ustadz Muhammad Hanif Ashar, S.Pd.I.
5. Musholla Ali Imron, Kelurahan Kemasan.
Imam/Khothib : Ustadz Hasan Abdulloh, AMd.Tem.
6. Masjid Al Muhtaadin Mojosantren, Kemasan.
Imam/khotib : Ust. Niamul Firdaus, Lc
Penulis Basirun Editor Sugeng Purwanto