Halal Bihalal PCIM Mesir, ada menu khas nusantara Liputan Usama Nabhan Asshidqy, Mahasiswa dari Uinversitas Al Azhar, Mesir.
PWMU.CO – Keluarga Besar Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Mesir sukses menggelar acara halal bihalal, Senin (24/4/23). Kegiatan bertempat di Markas Dakwah Muhammadiyah Mesir, yakni di Hay Tase’a, Madinatu Nasr, Kairo.
Sekitar pukul sebelas siang, para anggota Muhammadiyah berdatangan untuk memeriahkan acara ini. Halal bihalal Muhammadiyah Mesir ini juga bertepatan dengan Milad 13 tahun TK ABA di Kairo. Termasuk juga milad lima tahun Markas Dakwah PCIM Mesir, yang diresmikan Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir pada April 2018 silam.
Acara halal bihalal banyak sekali rentetan acara, mulai dari menyanyikan Mars Muhammadiyah, hingga sarasehan dari TK ABA, yang menceritakan awal perjuangan berdirinya TK ABA di Kairo. Ada juga sambutan dari Ketua PCIM Mesir Ustadz Hidanul Achwan dan ketua PCIA Mesir Ustadzah Hilma A’yunina. Kegiatan juga diisi berbagi doorprize dan ramah tamah antara PCIM Mesir dengan para kader Muhammadiyah.
Nizam Shibgatul Haq, salah satu kader Muhammadiyah menyampaikan, acara halal bihalal ini cukup penting, tidak hanya sekedar ajang makan-makan saja, tapi momen seperti ini menjadi sarana perekat ukhuwah antar kader Muhammadiyah.
“Dua tahun belakangan beberapa aktivitas seperti open house jarang diadakan karena protokol Covid-19. Dengan berbagai inovasi, markas dakwah tidak hanya sebagai tempat kumpul kader Muhammadiyah saja, tapi sebagai tempat pengaderan, belajar, berdiskusi dan kajian dari masyayikh Azhar,” paparnya.
Menu Khas Nusantara
Untuk menu makanan pada acara halal bihalal ini, PCIM Mesir tidak pernah gagal menghadirkan menu makanan khas nusantara, seperti opor ayam, kering tempe, sambal kentang serta es timun menjadi suguhan utama pada halal bihalal ini.
Tak hanya para kader Muhammadiyah saja yang hadir, acara halal bihalal ini dihadiri juga perwakilan KBRI, afiliatif, dan para anggota Tapak Suci Mesir. Mereka tidak hanya sekadar duduk dan bersalaman, namun juga bercengkerama dengan para kader Muhammadiyah. (*)
Co-Editor Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.