105 Aktivis Aisyiyah dan Nasyiah Banyuwangi Nobar Buya Hamka; Liputan berita kontributor PWMU.CO Roudhotul Jannah
PWMU.CO – Sejak pukul 12.30 Jumat (28/4/2023) bioskop New Star Ciniplex (NSC) Banyuwangi dipenuhi rombongan yang menggunakan drescode coklat. Mereka adalah aktivis Aisyiyah Banyuwangi yang akan menyaksikan film Buya Hamka. NSC berada di Kelurahan Kampungmandar Kecamatan Banyuwangi.
Nonton bareng (nobar) ini dikoordinasi oleh Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Banyuwangi. Ada 105 penonton yang terdiri guru Bustanul Atfal Aisyiyah Banyuwangi, Pimpinan Daerah Nasyiatul ‘Aisyiyah (PDNA) Banyuwangi, Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah (PCA) Banyuwangi, PCA Glagah, PCA Pakis Duren, Pondok ABK (Anak Kebutugahan Khusus), dan Kelompok Ngaji Bestari (Bersama Menata Diri) Masjid Ahmad Dahlan Banyuwangi.
Sebelum masuk studio, terlihat rombongan nobar saling bersalaman dan bermaaf-maafan. Maklum masih suasana Idul Fitri. Tidak lupa mereka mengabadikan momen ini dengan berfoto ria. Ada juga yang sibuk membeli popcorn, snack, dan minuman untuk dibawa bekal nobar.
Pukul 13.00 rombongan memulai memasuki Studio 2 dengan membawa tiket. Di depan pintu masuk mereka menukarkan voucher dengan satu botol air mineral. Dengan dipandu petugas NSC penonton mencari tempat duduk yang sesuai dengan nomor tiket.
Film Buya Hamka ini merupakan film biografi tokoh Pahlawan Nasional yang sekaligus tokoh Muhammadiyah asal Sumatra Barat yang bernama lengkap Haji Abdul Malik Karim Amrulloh.Buya Hamka juga terkenal sebagai wartawan, penulis, pengajar, pendakwa, dan politikus.
Film ini mengisahkan keteguhan ulama dalam menegakkan agama dan berjuang untuk umat dengan sarana persyarikatan Muhammadiyah.
Setelah pemutaran film yang kurang lebih dua jam lamanya, rombongan keluar dari studio.Mereka tak lupa mendokumentasikan nobar dengan berfoto bersama dengan background film Buya Hamka.
Film ini cukup menguras emosi, sebagaimana dialami Khofifah, anggota PDA Banyuwangi. “Saya sudah pernah membaca buku cerita Buya Hamka, namun tidak terasa meneteskan air mata saat Ummi (julukan istri Buya Hamka) menuntun melafalkan kalimat la ilaha Illallahpada Hisyam putra Buya Hamka saat menghadap Allah. Terlihat keteguhan dan ketabahan Ummi tanpa didampingi suaminya saat kepergian putranya,” jelasnya. (*)
Editro Mohammad Nurfatoni