Lazismu dan Panti Asuhan Siti Fatimah Tulungagung Nobar Film Buya Hamka, liputan kontributor PWMU.CO Tulungagung Hendra Pornama
PWMU.CO – Demam nonton bareng (nobar) Film Buya Hamka dikalangan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) dan Aktivis Muhammadiyah menjalar juga ke Kabupaten Tulungagung Jawa Timur.
Sebanyak 40 orang anak asuh Panti Asuhan Aisyiyah Siti Fatimah (Paya Sifa) dan amil Lazismu Tulungagung mengikuti kegiatan Nobar Film Buya Hamka di Golden Theater pukul 11.00 dan 13.00, Selasa (2/5/2023).
Pengasuh Panti Asuhan Siti Fatimah Dewi Astutik menyampaikan kegiatan Nobar ini adalah kerja sama antara Lazismu dan Panti Asuhan Siti Fatimah.
“Saya berharap dengan Nobar Film Buya Hamka yang berisika tentang perjuangan Muhammadiyah bisa menambah wawasan keilmuan anak-anak dan juga bisa menguatkan idiologi anak tentang Muhammadiyah serta keislaman,” katanya.
Film Buya Hamka
Anak Asuh Panti Asuhan Siti Fatimah Mario mengaku sangat berkesan dengan film Buya Hamka yang ditonton. Film ini memberikan arahan sekaligus motivasi untuk kader Muhammadiyah.
“Apalagi saat Hamka negosiasi dengan pihak Jepang. Batin Hamka bergejolak antara idealisme dan realita. Banyak ulama yang dibunuh, sehingga Hamka harus nego dengan Jepang agar ulama tidak dibunuh,” ucapnya.
Hal senada juga diungapkan oleh Ratna WIlisia. Anak asuh Panti Asuhan Siti Fatimah sekaligus Front Office (FO) Lazismu Tulungagung ini memiliki penilaian tersendiri dengan Film Buya Hamka. Film yang disutradarai Fajar Bustomi dan dibintangi oleh Vino Bastian ini begitu apik dan cocok dilihat semua kalangan.
“Film Buya Hamka ini cocok dilihat untuk remaja atau pasangan yang sudah menikah dan mengabdikan diri di Muhammadiyah,” ungkapnya.
Dia memaparkan, selain tantangan dari masyarakat juga ada tantangan dari rumah tangga yakni masalah ekonomi dalam keluarga.
“Saat Hamka menolak uang iuran jamaah karena mengaji yang akhirnya diterima dengan diganti dengan beberapa buku karyanya. Itu adalah adegan paling berkesan menurut saya,” tambahnya. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.