Pemenang Lomba Jelaskan Filosofi Logo Musyda Ke-11 Muhammadiyah Trenggalek; Liputan Rizka Ayu Fitrianingsih.
PWMU.CO – Lomba logo Musyawarah Daerah (Musyda) Ke-11 Muhammadiyah Kabupeten Trenggalek dimenangkan oleh Firman Dani Wijaya. Pengumuman pemenang dilakukan pada 28 April 2023. Atas kemenangan itu Firman berhak mendapat hadiah uang Rp 1 juta.
Musyda Ke-11 Muhammadiyah Kabupaten Trenggalek yang bertema Membumikan Islam Berkemajuan, Mencerdaskan Trenggalek, akan diselenggarakan pada 19-20 Mei 2023.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Trenggalek Rohmat mengatakan desain logo Ipmawan Firman—sebutannya sebagai aktivis IPM (Ikatan Pelajar Muhammadiyah)—sudah sangat sesuai dengan tema Musyda.
“Dari bentuk desain logonya, corak warnanya, makna yang ditulis dalam setiap bentuk desain logonya. Saya kira sudah sangat pas,” tuturnya, Selasa (2/5/2023).
Makna Logo
Firman menjelaskan logo dibuat dengan menekankan aspek kesederhanaan. “Agar memudahkan orang melihat dan memahami objek dalam logo tersebut dengan mudah dan tepat sasaran,” tuturnya.
Sebelum membuat desain logo dia melakukan proses bedah tema Musyda terlebih dahuluagar terjadi sinkroniasasi. Menurutnya ada tiga unsur yang dapat divisualisasikan dalam tema Membumikan Islam Berkemajuan, Mencerdaskan Trenggalek.
Yakni: atas (daun), tengah (matahari), dan bawah (buku/kitab) dengan warna didominasi kuning dan hijau yang identik dengan Persyarikatan Muhammadiyah.
Berikut penjelasnnya:
- Daun, yang merupakan bagian dari elemen alam/bumi yang tiada henti memancarkan kebaikan untuk orang lain. Begitupun Muhammadiyah yang senantiasa rela hati dalam menebar dan membumikan nilai-nilai kebermanfaatan bagi agama dan bangsa.
Helai daun, tersebut turut merepresentasikan kekayaan alam/ekologi Trenggalek dengan topografi wilayah perbukitan. Adapun angka 11 yang merupakan perhelatan ke-11 permusyawaratan tertinggi ditingkat daerah tersebut. - Matahari, merupakan simbol utama persyarikatan Muhammadiyah yang bermakna menyinari harapan serta kekuatan untuk terus menunaikan Amanah.
Tulisan Muhammadiyah, menunjukkan bahwa kegiatan ini diselenggarakan oleh persyarikatan Muhammadiyah. - Buku/kitab, merupakan simbol keilmuan, harapan dan pelita bagi manusia, muhammadiyah dengan tradisi keilmuan senantiasa berikhtiar untuk mencerdaskan umat.
Muhammadiyah, diharapkan menjadi lentera kehidupan dan pengetahuan yang menerangi manusia.
Firman menjelaskan tiga unsur dalam desain logo tersebut dibuat persis seperti tema Musyda. “Seperti kita ketahui Muhammadiyah saat ini sedang gencar-gencarnya jihad ekologis, dakwah ekologi, penghijauan, dan sebagainya kususnya di Kabupaten Trenggalek.
Menueutnya Islam berkemajuan tidak hanya melalui dakwah bilisan, namun juga bilqalam, bil-ekologi dan lain sebagainya. “Sehingga konteks Islam berkemajuan tidak hanya terpaku pada sisi tekstual tetapi juga kontekstual,” tegasnya.
“Tentu logo ini dapat menjadi visualisasi nilai-nilai yang akan diangkat di Musyda, sehingga melihat logo maka juga akan melihat apa yang ingin dibawa Muhammadiyah untuk ke depan. Melalui logo kita juga bisa melihat nilai-nilai yang akan dipaparkan, bukan hanya sekedar pajangan semata,” terangnya.
“Semoga seluruh pimpinan, kader, jamaah, simpatisan, dan seluruhnya dapat mengimplementasikan nilai-nilai yang ingin dibawa di musyda kali ini, dikehidupan organisasi ataupun dikehidupan pribadi masing-masing nantinya,” dia menambahkan.
Ipmawan Firman menegaskan lahan dakwah itu banyak. Tidak hanya melalui sisi spiritual namun juga ada sisi kreatif yang bisa dieksplor sebagai media dakwah. Seperti dengan logo dengan desain grafis dan lain sebagainya.
“Sehingga kita tidak akan terpaku pada apa yang biasa dilakukan orang, tetapi kita juga bisa melakukan hal-hal yang tidak biasa dilakukan orang, namun masih masuk akal untuk diterima. Jangan pernah takut berkreasi, tetap semangat berani mengambil peran dan kesempatan. Urip iku Urup. Hiduplah untuk menebarkan kebermanfaatan sebanyak-banyaknya,” tuturnya.
Sosok Pemenang
Firman Dani Wijaya adalah kader Muhammadiyah yang berasal dari Dusun Gendong, RT 11/RW 05, Desa Sukorejo, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek.
Ia termasuk kader yang aktif berjuang di Muhammadiyah Trenggalek sejak duduk di bangku MTs Muhammadiyah, hingga saat ini. Beberapa kegiatan organisasi telah ia ikuti, baik di Muhammadiyah maupun di luar Muhammadiyah.
Ia menjabat Ketua Umum Pimpinan Daerah IPM Trenggalek periode 2019-2021, Bendahara Pimpinan Wilayah IPM Jawa Timur periode 2021-2023, Wasekum Pimpinan Cabang HMI Tulungagung periode 2022-2023. Dia juga aktif di KPI, FUAD UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, dan kegiatan lainnya. Selain aktif berorganisasi, ia juga guru SMK Muhammadiyah 1 Trenggalek. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni