Poster Buya Hamka, Jadi Oleh-Oleh Nobar SD Musix Surabaya, liputan kontributor PWMU.CO Surabaya Khusnul Khotimah
PWMU.CO – Siswa SD Muhammadiyah 6 (SD Musix) Gadung Surabaya dengan didampingi guru-guru mengikuti kegiatan nonton bareng (nobar) Film Buya Hamka di CGV Cinema Maspion Square Surabaya, Rabu (3/5/2023).
Kaur Kurikulum SD Musix Puspitawati SPd menjelaskan kegiatan nobar ini merupakan bagian dari Kegiatan Tengah Semester (KTS) II. “KTS biasa dilaksanakan setelah siswa menyelesaikan ulangan/sumatif tengah semester,” ujarnya.
Dia menuturkan Sumatif Tengah Semester II telah selesai dilaksanakan beberapa waktu lalu, KTS II baru bisa kita laksanakan sekarang, karena kita kemarin disibukkan dengan kegiatan Darul Arqam di bulan Ramadhan dan Idul Fitri.
“Jadi, setelah nobar ini akan ada proyek yang harus diselesaikan peserta didik,” lanjut guru kelas III-ICP itu.
Proyek yang harus dibuat siswa sebagai indikator keberhasilan dalam nobar. Kelas I dan II mewarnai gambar tokoh Buya Hamka. Kelas III, V,dan VI menyusun resume film Buya Hamka dan menuliskan keteladanannya.
Kelas IV membuat poster. Setelah menyelesaikan proyeknya, masing-masing siswa mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas.
“Kami di kelas IV, menginginkan sedikit berbeda dengan kelas lain. Peserta didik bisa mengekspresikan apa yang mereka lihat di film itu dalam bentuk poster,” ungkap guru kelas IV-B Balqis Azizah SPd.
“Banyak ungkapan atau quote disampaikan Buya Hamka dalam film itu yang dapat diambil pelajaran,” lanjutnya.
Poster Buya Hamka
Dalam posternya, siswa kelas IV-C Fathan Baghiz Alghoniy menuliskan quote Buya, ‘Kalau hidup hanya sekadar hidup, kera di rimba juga hidup. Kalau kerja hanya sekadar kerja, kerbau di sawah juga bekerja.’
“Saya tidak ingin seperti kera yang hanya hidup tapi tidak bermanfaat, dan tidak ingin seperti kerbau yang hanya bekerja tanpa bisa berpikir,” ucapnya.
Berbeda dengan Nadin Azahra Qurotaaini. Dalam posternya, dia menuliskan Jika subuhnya bergelap-gelapan menuju musholla, di kegelapan akhirat ia dapatkan cahaya. Namun jika subuhnya terasa berat tanda munafik sudah mendekat.
“Itu berarti saya ingin di akhirat kelak mendapatkan cahaya dan tidak ingin menjadi orang munafik,” katanya.
Poster yang telah dibuat akan dibawa pulang sebagai penyemangat belajar. “Oh ya, posterku akan kutempel di meja belajar aja,” katanya sebelum pulang. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.